ABSTRAK
Pengangguran merupakan masalah serius yang mempengaruhi stabilitas ekonomi dan sosial di Indonesia. Meskipun tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir, tantangan tetap ada terutama dalam menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Artikel ini mengupas tuntas berbagai aspek pengangguran di Indonesia, mulai dari definisi, jenis-jenis pengangguran, data terkini, penyebab utama, hingga dampak sosial-ekonomi yang ditimbulkan. Selain itu, dibahas juga berbagai upaya yang telah dan sedang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi pengangguran, seperti program Kartu Prakerja, pengembangan UMKM, serta reformasi pendidikan dan pelatihan vokasi. Dengan langkah yang tepat dan kolaborasi dari semua pihak, diharapkan tingkat pengangguran dapat terus menurun, sehingga tercipta kesejahteraan masyarakat yang lebih merata dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Â
PENDAHULUAN
Pengangguran merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh hampir semua negara di dunia, termasuk Indonesia. Meski pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka pengangguran, fenomena ini tetap menjadi tantangan besar yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2024 mencapai 4,91%, yang menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, di balik angka tersebut, masih banyak tantangan yang harus diatasi untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dan berkualitas.
Artikel ini akan mengulas pengangguran di Indonesia dari berbagai perspektif, mulai dari definisi, jenis-jenis pengangguran, penyebab utama, dampak sosial-ekonomi, hingga solusi yang telah dan dapat diambil oleh pemerintah serta berbagai pihak terkait.
Definisi dan Jenis-Jenis Pengangguran
Secara umum, pengangguran didefinisikan sebagai keadaan di mana seseorang yang masuk dalam angkatan kerja dan mampu bekerja tetapi tidak mendapatkan pekerjaan. Pengangguran dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis, antara lain:
- Pengangguran Friksional Pengangguran jenis ini terjadi ketika seseorang sedang dalam proses mencari pekerjaan baru atau berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Biasanya, pengangguran friksional bersifat sementara.
- Pengangguran Struktural Pengangguran struktural terjadi akibat ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki oleh pencari kerja dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Perubahan teknologi dan pergeseran sektor ekonomi sering kali menjadi penyebab utama pengangguran jenis ini.
- Pengangguran Musiman Jenis pengangguran ini terjadi karena adanya fluktuasi musiman dalam permintaan tenaga kerja. Contohnya adalah pekerja di sektor pertanian yang menganggur di luar musim panen.
- Pengangguran Siklikal Pengangguran siklikal disebabkan oleh penurunan aktivitas ekonomi. Saat perekonomian melemah, permintaan barang dan jasa menurun, sehingga perusahaan mengurangi produksi dan tenaga kerja.
Â
Data Pengangguran di Indonesia
Menurut laporan BPS, pada Februari 2024 jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 146 juta orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 7,15 juta orang tergolong sebagai pengangguran terbuka. Tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 4,91% menunjukkan adanya perbaikan dibandingkan periode sebelumnya, tetapi angka ini masih mencerminkan adanya jutaan orang yang belum mendapatkan pekerjaan.
Selain itu, data menunjukkan bahwa pengangguran banyak terjadi pada kelompok usia muda, terutama mereka yang baru lulus dari perguruan tinggi atau sekolah menengah. Tingginya angka pengangguran pada kelompok usia muda menunjukkan adanya kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki oleh pencari kerja dengan kebutuhan industri.
Â
Penyebab Pengangguran di Indonesia
Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan pengangguran di Indonesia, antara lain:
- Ketidakseimbangan antara Penawaran dan Permintaan Tenaga Kerja Salah satu penyebab utama pengangguran adalah ketidakseimbangan antara jumlah pencari kerja dan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Setiap tahun, angkatan kerja di Indonesia bertambah, tetapi pertumbuhan lapangan kerja tidak selalu mampu mengimbanginya.
- Kurangnya Keterampilan dan Pendidikan yang Sesuai Banyak pengangguran yang terjadi karena pencari kerja tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Meskipun banyak lulusan pendidikan formal, mereka sering kali tidak siap menghadapi dunia kerja karena kurangnya keterampilan praktis.
- Perubahan Teknologi Perkembangan teknologi yang pesat menyebabkan banyak pekerjaan yang dulunya membutuhkan tenaga manusia kini digantikan oleh mesin dan otomatisasi. Hal ini memicu pengangguran struktural di berbagai sektor.
- Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Selama periode pandemi COVID-19 dan pascapandemi, banyak perusahaan yang melakukan efisiensi dengan cara merumahkan karyawan atau melakukan PHK massal. Meski kondisi ekonomi mulai membaik, dampak dari PHK tersebut masih terasa hingga kini.
Â
Dampak Pengangguran terhadap Ekonomi dan Sosial
Pengangguran memiliki dampak yang luas, baik terhadap individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa dampak signifikan yang ditimbulkan oleh pengangguran:
- Dampak Ekonomi
- Penurunan Pendapatan Perkapita: Tingginya angka pengangguran menyebabkan berkurangnya pendapatan rumah tangga, yang pada gilirannya menurunkan daya beli masyarakat.
- Penurunan Pertumbuhan Ekonomi: Pengangguran yang tinggi mengakibatkan penurunan produktivitas nasional, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi.
- Â
- Dampak Sosial
- Meningkatkan Angka Kemiskinan: Pengangguran yang berkepanjangan akan meningkatkan angka kemiskinan karena banyak keluarga kehilangan sumber pendapatan utama.
- Meningkatkan Angka Kriminalitas: Ketika seseorang tidak memiliki pekerjaan dan pendapatan, tekanan ekonomi yang dihadapi dapat mendorong mereka melakukan tindakan kriminal.
- Gangguan Kesehatan Mental: Pengangguran dapat menyebabkan stres, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya akibat ketidakpastian masa depan.
Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran
Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah pengangguran, antara lain:
Â
- Program Kartu Prakerja Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan keterampilan kepada pencari kerja agar lebih siap menghadapi dunia kerja. Hingga tahun 2024, program Kartu Prakerja telah memberikan manfaat kepada jutaan peserta di seluruh Indonesia.
- Mendorong Investasi dan Pertumbuhan Industri Pemerintah terus berupaya menarik investasi asing dan dalam negeri untuk menciptakan lapangan kerja baru. Pembangunan kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus (KEK) merupakan salah satu langkah konkret dalam menciptakan lapangan kerja.
- Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) UMKM merupakan sektor yang menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia. Pemerintah memberikan berbagai insentif dan kemudahan bagi UMKM untuk berkembang, seperti akses permodalan dan pelatihan manajemen bisnis.
- Reformasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Untuk mengurangi kesenjangan keterampilan, pemerintah berupaya mereformasi sistem pendidikan dengan menitikberatkan pada pendidikan vokasi yang lebih sesuai dengan kebutuhan industri.
Kesimpulan
Pengangguran tetap menjadi tantangan besar bagi Indonesia, meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasinya. Mengurangi tingkat pengangguran membutuhkan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Selain itu, diperlukan kebijakan yang tepat sasaran, seperti peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan keterampilan, mendorong investasi, serta mendukung pertumbuhan UMKM.
Dengan langkah-langkah yang tepat dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, diharapkan tingkat pengangguran di Indonesia dapat terus menurun, sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat dan perekonomian nasional semakin kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H