Mojokerto, Sabtu (14/07/2024) - Â Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk perkuliahan yang bertujuan untuk mengabdi pada masyarakat dan khususnya pada masyarakat di desa. Kegiatan ini dilakukan di Desa Centong, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur yang berlangsung selama 12 hari dimulai pada tanggal 10 Juli 2024 sampai tanggal 21 Juli 2024. Pelaksanaan ini dilakukan tepat pada tanggal 13 juli 2024.
Tujuan dari kegiatan KKN sendiri untuk mengatasi permasalahan di dalam desa tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, dibentuk kelompok kecil yang beranggotakan 3 orang peserta KKN Semester Genap Tahun 2024/2025 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yaitu Ida Asmaul Laili NIM 1212100126, Chivo Argama Geniero NIM 1462100142, Tomasio Cipriano Madeira Pinto NIM 1431800003 membuat Program Kerja "Pelatihan Fermentasi dan Penyimpanan Pakan Ternak Kambing Pada Musim Kemarau di Desa Centong". Dalam pelaksanaanya Kegiatan ini dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan yaitu, Bapak Bagus Cahyo Shah Adhi Pradana, S.Sos.,M.Med. Kom.
Sasaran yang dituju oleh mahasiswa yaitu pemilik peternak kambing di Desa Centong. Desa Centong menghadapi tantangan serius dalam hal penyediaan pakan ternak selama musim kemarau. Berdasarkan hasil survei dan observasi yang dilakukan oleh tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNTAG Surabaya, ditemukan bahwa para peternak kambing di desa ini harus mencari rumput setiap hari.
 Selama musim kemarau, rumput yang tersedia sering kali tidak lagi segar, dan hal ini menjadi masalah besar. Kambing yang terus-menerus mengkonsumsi pakan yang tidak segar mengalami penurunan produktivitas. Lebih buruk lagi, konsumsi pakan yang tidak segar secara terus-menerus dapat berdampak negatif pada kesehatan kambing, menyebabkan berbagai penyakit yang dapat menurunkan kualitas hidup ternak.
Menanggapi permasalahan ini, tim KKN UNTAG SURABAYA menyelenggarakan Pelatihan Fermentasi dan Penyimpanan Pakan Ternak Kambing pada Musim Kemarau di Desa Centong. Tujuan utama dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk membekali peternak dengan kemampuan dan pengetahuan dalam membuat fermentasi pakan kambing. Dengan kemampuan ini, peternak diharapkan mampu menciptakan persediaan pakan yang cukup selama musim kemarau, sehingga tidak perlu bergantung pada rumput segar yang sulit ditemukan.Â
Pelatihan ini fokus pada penggunaan limbah perkebunan sebagai bahan utama fermentasi pakan kambing. Penggunaan limbah perkebunan tidak hanya ekonomis tetapi juga ramah lingkungan, mengingat limbah yang biasanya terbuang bisa dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, penerapan fermentasi pakan memberikan solusi praktis dan inovatif bagi peternak, yang tidak lagi harus memberikan pakan berupa rumput segar atau baru setiap hari.
Selama pelatihan, para peternak diajarkan langkah-langkah fermentasi pakan, mulai dari pemilihan bahan baku, proses fermentasi, hingga cara penyimpanan yang tepat. Dengan demikian, peternak dapat memastikan bahwa pakan yang dihasilkan tetap bernutrisi tinggi dan aman untuk dikonsumsi oleh kambing. Teknik fermentasi yang diajarkan juga dirancang untuk mudah diterapkan, sehingga para peternak tidak kesulitan dalam menerapkannya sehari-hari. Manfaat dari kegiatan ini sangat signifikan bagi peternak di Desa Centong. Pertama, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas ternak.Â
Dengan ketersediaan pakan fermentasi yang berkualitas, kambing diharapkan dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan produktivitasnya meskipun di musim kemarau. Kedua, pakan yang terfermentasi dengan baik dapat meningkatkan kesehatan kambing, mengurangi risiko penyakit yang sering muncul akibat konsumsi pakan yang tidak segar. Ketiga, peternak tidak lagi harus mencari rumput setiap hari, sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga yang dapat dialihkan untuk kegiatan lain yang produktif. Terakhir, dengan memanfaatkan limbah perkebunan, pelatihan ini juga berkontribusi pada pengurangan limbah dan pencemaran lingkungan.
Melalui kegiatan ini, tim KKN UNTAG SURABAYA berharap dapat memberikan solusi jangka panjang bagi permasalahan pakan ternak di Desa Centong, serta memberdayakan peternak dengan pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dan ternak yang mereka pelihara. Pelatihan ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain yang menghadapi masalah serupa, sehingga dapat mengembangkan solusi yang berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas dan kesehatan ternak di seluruh wilayah.
#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #KampusKompeten
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H