Mohon tunggu...
Wayan Chitra
Wayan Chitra Mohon Tunggu... Freshgraduate -

I am a young writer on Kompasiana. Bachelor of Nutrition :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Produktivitas Kerja Menurun? Mungkin Asupan Gizimu Belum Lengkap

29 Oktober 2016   16:17 Diperbarui: 30 Oktober 2016   03:12 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gizi kerja merupakan salah satu aspek dari kesehatan kerja mempunyai peran penting bagi kesejahteraan maupun dalam rangka meningkatkan disiplin dan produktivitas kerja. Hal ini disebabkan tenaga kerja menghabiskan waktunya lebih dari 35% setiap hari di tempat kerja. Oleh karena itu mereka perlu mendapatkan asupan gizi yang cukup dan sesuai dengan jenis atau beban pekerjaan yang dilakukannya.

Kekurangan zat gizi pada makanan yang dikonsumsi tenaga kerja sehari-hari akan membawa akibat buruk terhadap tubuh, seperti sistem imun menurun, kemampuan fisik kurang, berat badan menurun, wajah pucat kurang bersemangat, kurang motivasi, bereaksi lamban dan lain sebagainya. Dalam keadaan tersebut tidak dapat diharapkan tercapainya efisiensi dan produktivitas kerja yang optimal.

Untuk mengantisipasi masalah ini, para pekerja terutama pekerja kantoran harus ‘lebih melek’ soal pentingnya asupan gizi.  Karena faktanya, gizi memegang peranan penting dalam menunjang produktivitas kerja. Pekerja yang selalu sibuk di kantor tak boleh menyepelekan asupan gizi karena berdampak pada menurunnya kemampuan berpikir dan  produktivitas. Kebutuhan kalori manusia per hari rata-rata adalah sekitar 2.000-2.300 untuk pria, dan 1.500-1.800 untuk wanita. Namun mencukupi kebutuhan kalori saja belum cukup untuk menjaga produktivitas,  perlun adanya perhatian khusus pada asupan gizi yang lengkap dan seimbang.

Gizi yang lengkap dan seimbang itu terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Sumbernya pun perlu diperhatikan untuk mendapatkan zat gizi yang lebih sehat. Asupan zat gizi yang sehat bisa berasal dari pilihan makanan-makanan tertentu yang lebih sehat. Pemilihan jenis makanan ini menjadi poin penting karena meski jumlah kalori yang disarankan sudah tercukupi, namun jika pilihan makanannya keliru, produktivitas tetap akan menurun.

Makanan apa yang baik? 

Berikut tips bagi “orang kantoran” dalam memenuhi kebutuhan gizinya setiap hari. Misalnya, untuk asupan karbohidrat, perlu dipilih makanan yang memiliki indeks glikemik rendah atau karbohidrat kompleks, yaitu nasi merah atau kentang. Hindari jenis makanan yang mengandung karbohidrat sederhana seperti gula atau makanan yang banyak mengandung tepung. Makanan tersebut dapat menurunkan daya pikir dan konsentrasi. Untuk lemak disarankan asupannya berasal dari lemak sehat yang tinggi omega 3 seperti minyak ikan, omega 6 seperti kedelai, dan omega 9 seperti minyak zaitun. Dan lemak yang perlu dihindari, yaitu yang berasal dari gorengan, daging merah, atau pun makanan laut.

Zat gizi lainnya yang tak kalah penting yaitu protein, pekerja kantor perlu menyeimbangkannya antara asupan protein nabati dan hewani. Protein nabati berasal dari kacang-kacangan, sedangkan protein hewani didapatkan dari daging ayam tanpa kulit, ikan dan susu. Selain itu, perbanyak juga konsumsi sayur dan buah untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral.

Faktanya, mencukupi kebutuhan gizi terutama protein memang penting bagi kemampuan berpikir dan konsentrasi. Sebuah studi terbaru menunjukkan, asupan zat gizi khususnya protein memiliki peran dalam membantu mendukung daya pikir dan konsentrasi. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition 2013 menjelaskan, pemberian suplemen makanan protein  dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif khususnya bagi orang dewasa.  Studi  para ahli dari Departemen Psikiatri, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Putra Malaysia ini melibatkan 46 peserta yang dibagi menjadi dua kelompok secara acak. Peserta terdiri dari wanita dan pria yang berusia antara 35 hingga 65 tahun. Peserta tidak memiliki penyakit apapun yang membutuhkan pengobatan.

Para peneliti ini memberikan dua perlakuan pada peserta, kelompok pertama diberi suplemen protein dari saripati ayam (essence of chicken) selama enam minggu. Sementara kelompok lainnya diberi plasebo sebagai pembanding.

Pada awal dan akhir pemberian perlakuan, para peserta menjalani tes untuk menentukan fungsi kognitif mereka seperti tes perhatian dan daya ingat. Hasilnya, secara keseluruhan, peserta yang diberi suplemen protein memiliki skor yang lebih baik setelah diberi perlakuan dibandingkan dengan kelompok plasebo. Ini artinya, suplemen protein memiliki peran untuk meningkatkan fungsi otak yang mengatur daya konsentrasi dan fungsi kognitif pada orang dewasa sehat.

Yuk, mulai sekarang lengkapi asupan gizimu guna meningkatkan produktivitas kerja :)

Salam Sayang

Wayan Chitra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun