Judul: Shopaholic Abroad 'Si Gila Belanja Merambah Manhattan'
Penulis: Sophie Kinsella
Alih Bahasa: Ade Dina SigarlakiÂ
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2015
Jumlah Halaman: 376
ISBN: 978-602-03-1776-2
Rating: 4.6/5.0
Blurb:
Bagi Rebecca Bloomwood, hidup ini sungguh mudah. Ia muncul setiap pagi di TV, manajer banknya sangat baik hati, dan soal belanja, mottonya adalah Hanya Beli Apa yang Kauperlu---dan ia sungguh-sungguh mematuhinya! (Yah, kira-kira begitulah). Hidupnya lebih sempurna ketika kekasihnya, Luke Brandon yang terkenal, menawarinya kesempatan untuk bekerja di New York.
Astaga, New York! Di sana kan ada banyak tempat belanja hebat seperti Saks atau Bloomingdale's. atau Barney's. Dan obral-obral sampel misterius tempat kita bisa mendapatkan gaun Prada seharga seratus dolar seperti bukan uang sungguhan, rasanya seperti main monopoli saja.
"Look after your money---and your money will look after you."
-Rebecca Bloomwood
Gimana ceritanya kalau seorang pakar keuangan ternama terlilit utang?
Rebecca Bloomwood, dua puluh enam tahun, seorang pakar keuangan dalam sebuah acara TV London bertajuk Morning Coffee, merasa hidupnya cukup sempurna. Dia terkenal, punya pacar seorang pengusaha sukses yang tampan, kartu kreditnya sering mendapat tambahan overdraft hingga dia bisa membeli apa pun yang dia inginkan. Tapi tunggu dulu, benarkah sesempurna itu?
Novel dengan ide yang menggugah. Tidak heran sampai dibuat buku berseri. Selain tema menarik, karakter utama unik, kisah pergulatan Rebecca Bloomwood ini punya jalan besar untuk dieksplor secara luas. Sebenarnya saya belum membaca seri lanjutannya dan perlu sedikit bantuan gugel untuk cari tahu informasi tentang novel-novel selanjutnya. Kelihatannya semuanya masih menceritakan tentang Rebecca! Tidak sabar membaca kelanjutan kisahnya.
Ini novel ketiga Sophie Kinsella yang saya baca setelah Finding Audrey dan My Not So Perfect Life. Dan dari buku pertama saya sudah jatuh cinta dengan gaya bercerita beliau. Senang sekali bisa menemukan novel ini di iPusnas.Â
Sophie Kinsella selalu berhasil menampilkan karakter imperfect yang realistis tapi menarik dan berkembang ke arah lebih baik seiring berjalannya cerita. Seperti sosok Becky (sapaan Rebecca).Â