Nama : Chita Resti Kaharudin
NIM : 202110230311372
Kita sekarang hidup dalam budaya di mana segala macam penilaian dan hal negatif dilemparkan pada orang-orang yang bertubuh gemuk. Fenomena ini disebut stigma berat badan, ada di mana-mana dan pada dasarnya berbahaya. Penelitian telah menunjukkan bahwa stigma berat badan dapat menurunkan kualitas perawatan kesehatan bagi orang-orang gemuk. Ini juga dapat memiliki efek negatif pada kesehatan masyarakat, yang mengakibatkan konsekuensi medis dan psikologis.
Stigma berat badan sendiri ialah bagian besar dari alasan sederhana adanya standar kecantikan di masyarakat. Menempel Post-it Note membaca “kamu cantik” di cermin mungkin membantu beberapa orang merasa sedikit lebih baik pada saat itu, tetapi itu tidak benar-benar membantu untuk melawan trauma yang diterima sejak lahir.
Pada era sekarang ini banyak generasi milenial mengalami insecure karena dipicu oleh orang lain serta lingkungan seperti budaya masyarakat yang suka menilai orang lain dengan fisik terlebih dahulu. Insecure itu apasih sebenarnya? Insecure adalah munculnya rasa tidak percaya diri terhadap aspek orang lain. Salah satu contoh nya adalah insecure tentang berat badan.
Menurut Atika Dian Ariana, SPsi., M.Sc. dosen Fakultas Psikologi, insecure merupakan rasa tidak aman, tidak mampu, tidak yakin terhadap kemampuan diri sendiri sehingga memicu ketakutan, kecemasan, atau emosi negatif sejenis.
Menjadi kurus tidak menjamin bahwa seorang perempuan akan menemukan hubungan yang bermanfaat, sama seperti jaminan yang lebih besar bahwa seorang perempuan akan sendirian sepanjang hidupnya.
Orang dengan badan berisi umumnya karena beberapa faktor, antara lain :
- Adanya faktor keturunan
Banyak orang gemuk rata-rata mendapat gen gemuk dari orangtua mereka. Walaupun makan sedikit tetapi badan mereka cepat sekali menjadi gemuk.
- Adanya faktor stress
Banyak orang yang mengalami kenaikan berat badan karena mereka sedang banyak pikiran. Umumnya mereka melampiaskannya ke makanan.
- Adanya faktor Balas dendam
Ada beberapa orang yang juga gemuk karena tertekan dengan stereotipe orang lain ke dirinya sehingga dia malah ingin melakukan sebaliknya yang di tekankan ke dirinya.
- Adanya faktor jenuh
Jarang sekali terjadi, tapi banyak juga orang yang sedang jenuh dan bingung ingin melakukan aktivitas apa sehingga berakhir nonton atau aktivitas lain dibarengi dengan ngemil makanan.
Lalu apa saja sih kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengurangi berat badan agar kita tidak insecure, yakni:
1. Olahraga
2. Mempunyai tekad yang kuat
3. Optimis
4. Mencintai diri sendiri terlebih dulu
5. Membeli baju yang pas untuk badan
Beberapa poin penting yang harus kita terapkan kediri sendiri agar tidak insecure adalah :
1. Kita harus mencintai diri kita sendiri apapun bentuk tubuh kita.
2. Menjadikan cacian orang lain sebagai motivasi untuk introspeksi.
3. Belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Merasa percaya diri dengan tubuh Besar mungkin tampak mustahil saat ini. Merasa tidak percaya diri saat mengenakan baju pendek? Merasa minder dengan Tubuh orang lain? Kuncinya adalah menerima semua tubuh dengan ukuran apa pun. Perasaan insecure sangat sering terjadi apalagi jika dilingkungan kita sangat tidak mendukung dan kurangnya pengetahuan akan mental health.
Walaupun tubuh gemuk Tidak ada aturan yang mengatakan semua perempuan harus kurus dan juga lapar. Kita adalah individu unik dengan tubuh untuk membuktikannya. Tetap jadilah diri sendiri. Dan Cintai dirimu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
- Van Hare, H., (2018) How to stop feeling insecure in Your Body Gallery.
https://www.thedailymeal.com/healthy-eating/how-stop-feeling-insecure-your-body-gallery/slide-4
(Diakses pada tanggal 28 September 2021)
- DR. Lidia, I., (2020) Apa sih yang menyebabkan insecure? Plus cara mengatasinya.
https://jovee.id/apa-sih-yang-menyebabkan-insecure-plus-cara-mengatasinya/
(Diakses pada tanggal 28 September 2021)
- Ferliana, T., (2021) Dosen Psikologi UNAIR Bagikan Tips Atasi Insecure.
http://news.unair.ac.id/2021/07/13/dosen-psikologi-unair-bagikan-tips-atasi-insecure/
(Diakses pada tanggal 29 September 2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H