Salah satu poin penting dalam khutbah Nabi Muhammad di padang arafah saat haji wada adalah menjaga persatuan umat. Kaum muslimin harus pula saling menjaga. Hukum-hukum harus ditegakkan dengan baik, tidak hanya demi kemaslahatan umat islam.
Lebih dari itu, pesan-pesan yang disampaikan Nabi Muhammad 14 abad silam juga menekankan untuk menjaga kesejahteraan umat manusia secara umum apapun agama dan latar belakangnya.Â
Patut selalu diingat, Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Nilai-nilai keislaman sudah selayaknya menyinari seluruh alam, tidak hanya bermanfaat bagi kaum muslimin belaka.
Perintah untuk bersatu dan larangan berpecah belah punya relevansi dengan kondisi di era kekinian. Saat ini, bahkan sesama muslim kerap berselisih. Perbedaan yang ada seharusnya membuat pemicu untuk saling memahami. Bukan malah menjadi sumbu persengketaan.
Terlebih, di era internet di mana perbedaaan yang digiring jadi perselisihan bahkan konflik bisa terjadi dengan mudah. Oleh karena itu, kaum muslimin harus lebih cermat dalam menyikapi perbedaan. Tidak boleh mudah terbakar emosi atau terpancing kemarahan hanya karena perbedaan pendapat.
Belakangan, di segenap penjuru dunia termasuk Indonesia, perbedaan menjadi potensi adanya gesekan. Bisa jadi hal itu disebabkan karena ketidakdewasaan dalam berkomunikasi dan berinteraksi.
Sehingga, mereka yang punya pikiran beragama terlalu ke kanan akan gampang tersulut oleh pendapat moderat. Apalagi, jika mereka bertemu dengan pihak yang terlalu ke kiri.
Terlalu ke kanan yang berdampak pada ekstrimisme atau radikalisme dan terlalu ke kiri sehingga berefek pada pemikiran liberal memang sama-sama tidak bagus.Â
Pandangan yang baik adalah moderat atau di tengah-tengah. Meski demikian, menyelesaikan masalah dengan konflik bahkan kekerasan tentu bukan pilihan terbaik. Maka itu, butuh kedewasaan dalam berinteraksi serta berkomunikasi.
Prinsipnya, kebersamaan dan persatuan mesti tetap dijaga. Kalau masyarakat terpecah belah, yang rugi adalah masyarakat itu sendiri.Â
Kehidupan menjadi tidak nyaman bahkan tidak aman. Rasa saling curiga tersebar ke seluruh arah. Masyarakat sulit memperoleh kesejahteraaan.
Pesan persatuan dan larangan terpecah belah yang selalu digemakan oleh ajaran Islam punya keselarasan dengan Pancasila.Â
Khususnya, sila ketiga: Persatuan Indonesia. Betapa tidak, para pendiri negara memang memiliki semangat menyebarkan pesan agama yang universal dalam perumusan dasar-dasar bernegara. Maka itu, membenturkan ajaran agama dengan ideologi bangsa di Indonesia adalah hal yang sia-sia.
Persatuan di Indonesia punya cakupan luas. Ia tidak hanya berlaku untuk kelompok agama, suku, atau bahasa tertentu. Persatuan mesti digelorakan untuk segenap anak bangsa di mana pun berada.
Di level dunia, umat Islam juga perlu bersatu. Khususnya, untuk bersama-sama merumuskan dan beraksi kongkret melawan kemiskinan serta peperangan. Dalam ajaran Islam, nilai kepedulian sosial selalu digaungkan.
Tiap orang harus saling tolong menolong. Dalam konteks lebih luas, tiap negara di muka bumi perlu bahu-membahu membangun peradaban lebih baik.Â
Tanpa kemiskinan dan dengan penuh perdamaian di mana pun. Demi mewujudkan kesejahteraan umum bagi umat manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H