*Dahlan identik sebagai menteri sederhana, populis dan cerdas. Tapi, siapa dia ?*
Dahlan Iskan, sang Menteri BUMN yang sangat populer kini, memulai karirnya sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda, Kalimantan Timur pada tahun 1975 dan tahun 1976 menjadi wartawan majalag Tempo.Dia menjadi orang nomor satu diJawa Pos sejak 1982 sampai sekarang.
Kini dia mempunyai sekitar 150 media di seluruh Indonesia . Sejak dahulu dia menggunakan medianya untuk mencari proyek . Caranya ? Dengan menulis kejelekan satu instansi secara terus menerus. Instansi itu biasanya menyerah dan bernegosiasi dengan grup media Dahlan soal pemberian proyek instansi. Biasanya berupa iklan atau pekerjaan media lain. Grup media milik Dahlan juga sering kongkalikong dengan memalsukan pengadaan-pengadaan di institusi pemerintah. Pemerintah daerah atau instasi setempat biasanya takut karena Dahlan memiliki media besar.
Hal itu diakui oleh beberapa anak buahnya. Mereka sering mendapat tugas terus menerus menyoal satu hal di sebuah instansi dari redaktur atau redpelnya. Pemberitaan buruk dan bersifat menyerang itu kadang diterbitkan secara berseri di halaman suratkabarnya. Sampai pada suatu titik, sang humas instansi yang diserang itu menyerah dan memanggil sang reporter yang mengepos di situ. Negosiasi dan mulailah kontrak kerja yang nilainya bisa sangat besar.
Ketika meneruskan bisnis medianya kepada sang anak, Azrul Ananda, pria kelahiran Magetan ini menjadi Dirut PLN. Ada masalah dengan beberapa proyek pengadaan power plant tenaga uap untuk pembangkit listrik di beberapa daerah. Beberapa proyek ini banyak yang ternyata tak jelas kelanjutannya. Barang yang bernilai ratusan miliar itu tak terpakai, karena mutu yang tak standar.
Banyak proyek gagal Dahlan yang di’aman’kan jaringan medianya sehingga tak terekspose.
Begitulah Dahlan sebagai juragan media : Memblow-up kasus dan dapat proyek, sekaligus dia bungkam kasus dengan medianya.
Enak memang !
[caption id="attachment_331115" align="aligncenter" width="525" caption="Dahlan Iskan / Detik.com"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H