Selama Perang Dingin, baik presiden Republik maupun Demokrat Amerika sangat terampil dalam memainkan kepentingan. Rezim Arab Saudi, Bahrain, dan UEA tidak kalah diktator saat itu, namun AS tahu bagaimana menghadapinya.
Mengingat tatanan dunia baru dan implikasinya yang besar pada ekonomi dunia dan hubungan kekuasaan, pemerintahan Biden harus memainkan permainan ini dengan baik. Hubungan dengan negara-negara Asia, termasuk kediktatoran Timur Tengah, sangat penting untuk kelangsungan hidup dan perkembangan dunia secara bebas.
Jelas, inilah yang menjadi kontradiksi, karena kediktatoran bukanlah negara bebas. Tetapi jika AS terus menggali lubang ini, negara-negara itu pada akhirnya akan beralih ke China dan Rusia, dan setidaknya tidak akan berada di pihak Amerika seperti saat ini. Karena itu, Washington tidak punya pilihan selain mengubah kebijakannya dan mendekatkan mereka yang ingin berada di sisinya, meskipun tidak sempurna.
Sebagai Pemimpin Kita ketahui, bahwa politik adalah pilihan di antara alternatif-alternatif pilihan, dan terkadang alternatif-alternatif itu bisa jauh lebih kejam dari yang kita bayangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H