Mohon tunggu...
Chistofel Sanu
Chistofel Sanu Mohon Tunggu... Konsultan - Indonesia Legal and Regulation Consultant On Oil and Gas Industry

Cogito Ergo Sum II Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin II https://www.kompasiana.com/chistofelssanu5218

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Invasi Rusia ke Ukraina adalah Kesempatan Terakhir Bagi Putin

22 Maret 2022   14:03 Diperbarui: 22 Maret 2022   19:53 1206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
@Christofel.S,diolah Sendiri,/Peta Rusia-Ukraina. NATO,Presiden Rusia Vladimir Putin-Presiden Tiongkok Xi Jimping,Joe Biden, Volodymr Zelenky 

Hal inilah yang memotivasi Rusia untuk menganeksasi Krimea pada tahun 2014 ketika harus menyewa pelabuhan Sevastopol Ukraina sebagai satu-satunya pelabuhan air hangat Rusia yang ditempatkan secara strategis berakhir.

Sementara wilayah di ujung paling selatan dataran sebelum pegunungan Carpathian, adalah Ukraina menjadi perbatasan terbesar dengan Rusia barat dengan jarak lebih dari 1.900 km.

Bagi Rusia, Ukraina yang terletak di sepanjang arteri negara Rusia yang terkorosi sehingga oleh karena itu, perlu menjadi negara penyangga yang memastikan NATO tidak memiliki kemampuan militer untuk mengganggu kawasan yang kaya akan minyak dan industri di sepanjang Sungai Volga hingga ujung selatan Rusia, yang merupakan dataran Besar Eropa.

Pengaruh Barat di Ukraina menempatkan Rusia pada kerugian strategis, dalam upaya memperluas kemungkinan pertahanan di luar posisi yang dapat dipertahankan, secara praktis memastikan kemenangan Barat secara teoritis dan strategi perang.

Terlepas dari apa yang dikatakan atau dilakukan oleh pemerintah Ukraina, sejarah Rusia telah dikalahkan atau dihancurkan akibat kondisi geografi ini dan menjadi alasan kuat bagi Kremlin untuk termotivasi memperkuat kerentanan ini, dan jelas sangat tidak relevan dengan tingkat ancaman pada saat ini terhadapnya.

Apa urgensinya bagi Rusia untuk Menginvasi Ukraina?

Gasprom, Perusahaan Milik Negara Rusia / Kredit Foto :Anton Galakhov, via Wikimedia Commons
Gasprom, Perusahaan Milik Negara Rusia / Kredit Foto :Anton Galakhov, via Wikimedia Commons

Banyak pertanyaan dan spekulasi yang dibuat oleh pengamat dana pakar diluar sana namun yang sampai saat ini dapat diuraikan sebagai berikut; Pertama, pentingnya kemandirian energi Rusia.

Saat ini Rusia hamper menikmati monopoli pasar energi Eropa karena UE secara kolektif menerima 40% energinya dari Rusia. Pangsa pasar ini memungkinkan Gazprom, yang merupakan sebuah perusahaan milik negara, untuk menaikkan harga secara artifisial dan memberi kekuatan untuk kremlin sebagai senjatai ekspor guna mengekstraksi konsesi.

Namun ini adalah pedang bermata dua, karena Gazprom dan Rosneft, dan perusahaan minyak penting Rusia lainnya, diduga menghasilkan lebih dari 25% pendapatan anggaran, yang membuat Rusia sangat bergantung pada UE.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun