Kompromi kotor",versi Soviet-Afghanistan, atau perang dunia lainnya hanyalah beberapa kemungkinan hasil dari krisis di Ukraina.
Perang di Ukraina adalah salah satu format perang yang mengarah pada perubahan sistem kekuasaan dunia internasional yang telah terbentuk selama beberapa dekade.Â
Tidak ada yang dapat memprediksi bagaimana atau kapan perang ini akan berakhir, namun tentu saja situasi ini memberi ruang kepada siappa saja untuk berdiskusi dan berspekulasi tentang kemungkinan hasil akhir dari peperangan.
Ini akan menjadi topik diskusi para pengamat kebijaknan dari berbagai disiplin ilmu, terutama mengenai implikasinya terhadap tatanan dunia global.
Hasil yang paling mungkin dari format perang ini adalah apa yang dikatakan pengamat politik Amerika Thomas Friedman sebagai "kompromi kotor atau kesepakatan jahat" yang meliputi gencatan senjata, penarikan pasukan Rusia dari Ukraina.
Pengalihan kendali kekuasaan wilayah-wilayah separatis dari Ukraina timur ke Rusia sebagai bagian dari kompromi tersebut, dan Ukraina akan ditekan agar tidak bergabung dengan aliansi militer NATO serta negara-negara Barat, kemudian kesepakatan untuk mencabut sanksi yang telah dijatuhkan kepada Rusia.
Memang banyak kemungkinan yang pasti dibicarakan, namun skenario inilah yang tampaknya sampai saat ini paling mungkin mengarah pada perubahan tatanan dunia, yang kini terjadi "Perebutan kekuasaan" akan terus berlanjut, antara AS -Barat menghadapi Rusia di mana China sebagai rival utama.
Sebelum terjadinya invasi banyak kalangan memprediksikan tentang keberhasilan Rusia di Ukraina apabila menuai kegagalan.
Rusia akan meningkatkan skenario Krisis Ukraina dengan versi yang lebih modern dari masa Perang Soviet-Afghanistan, dimana Uni Soviet pada akhirnya dikalahkan Amerika dan Barat.
Pada skenario ini Rusia dipaksa untuk terus memerangi pasukan gerilya Ukraina selama beberapa tahun kedepan namun akan terus mengdapi kesulitan hingga menderita hinga terus mengalami kerugian, dan sanksi akan tetap diberlakukan. Kondisi ekonomi Rusia akan memburuk, namun federasi akan terus berfungsi dan Putin tetap berkuasa.