Iran dilaporkan telah memperjelas bahwa kondisi mereka sekarang hingga diakhir penyelidikan pelanggaran masa lalu mereka terhadap kesepakatan perjanjian sebelumnya, bahwa Korps Pengawal Revolusi Islam yang terkenal di negara itu akan dikeluarkan dari semua daftar terorisme internasional.
Sangat sulit membayangkan sinyal yang lebih jelas dalam menyampaikan pesan dalam upaya meredakan lawan dan sekutu Amerika.
Perjanjian kesepakatan nuklir Iran yang asli merupakan pengalaman yang memilukan bagi komunitas Yahudi Amerika. Orang-orang pintar dengan itikad baik dikedua belah pihak berdebat, dan berakibat pada hubungan baik pribadi maupun secara politik cekup lama menjadi hancur.
Pembatalan kesepakatan nuklir oleh Donald Trump dan keputusan Biden untuk memulai kembali negosiasi tentu akan membuka kembali luka-luka itu: dan jelas perpecahan itu tidak akan pulih dalam waktu dekat.
Namun terlepas dari perpecahan dan kemarahan atas pembatalan kesepakatan yang ada, setidaknya harus memungkinan terjadinya kesepakatan baru. Tentu tidak sekarang. Namun belum tentu juga menunggu sampai ancaman Rusia terhadap Ukraina dan tetangganya mereda.
Godaan untuk bergerak maju dengan Iran dapat dimengerti. Negara ini dengan cepat mendekati kemampuan nuklir dan alternatif yang paling efektif untuk mencegah pencapaian tujuan mereka pada jam akhir ini tidak jelas. Tetapi jika hambatan ekonomi adalah resep terbaik untuk menggagalkan ambisi jahat Putin, maka sulit untuk memahami mengapa pendekatan yang sama bukanlah cara paling cerdas untuk menangani teroris nuklir Iran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H