Mohon tunggu...
Chistofel Sanu
Chistofel Sanu Mohon Tunggu... Konsultan - Indonesia Legal and Regulation Consultant On Oil and Gas Industry

Cogito Ergo Sum II Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin II https://www.kompasiana.com/chistofelssanu5218

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Barat dan NATO Tak dapat Menyelamatkan Ukraina Tanpa Intervensi Militer

4 Maret 2022   18:55 Diperbarui: 4 Maret 2022   19:00 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Rafael Advances Defense System

Tekad Vladimir Putin tidak terpengaruh oleh kritik Barat dan tentara Rusia sekarang melepas sarung tangannya.

Sepertinya kita tidak perlu terlalu memikirkan bagaiman perjuangan militer Rusia dalam upayanya menaklukkan Ukraina. Bagi mereka dana yang dibutuhkan untuk itu tidak berarti apa-apa, demi semua tujuan yang benar-benar sangat dramatis dan harus terjadi hingga hasilnya tidak lain adalah kemenangan Rusia atas Ukraina.

Namun tampaknya proses itu sendiri memakan waktu yang lebih lama dari yang diharapkan Putin. Ada beberapa faktor, yang terlihat jelas namun dari semua factor ini tidak satupun yang berhubungan langsung dengan tekad Presiden Rusia Vladimir Putin menguasai Ukraina secara paksa.

Semua pakar dan ahli telah banyak berbicara dan mengira pemimpin Rusia ini akan berkedip atau goyah dari tujuannya karena kritik dan sanksi yang dijatuhkan dunia padanya. Namun perlu menyadari jika mereka belum pernah melakukan hal gila seperti ini sebagaimana yang tengah dilakukan oleh Vladimir Putin.

Kampanye militer akan berakhir hanya ketika Kyiv berada di bawah kendali penuh Rusia; tidak ada analisis lain yang masuk akal tentang perang hingga pada titik ini yang dapat mengarah pada kesimpulan yang berbeda.

Di Ukraina dan Barat, para pejabat elitnya beberapa hari terakhir telah banyak memberikan informasi yang tidak valid tentang keberhasilan di lapangan melawan tentara Rusia. Memang, tampaknya ada keunggulan tetapi terutama akibat dari kesulitan di pihak Rusia dan sifat pertempuran yang dipilih oleh Kremlin.

Konvoi kendaraan lapis baja yang panjang dan bergerak lambat telah menjadi faktor keuntungan tertentu bagi sekutu Ukraina: Dengan melumpuhkan beberapa kendaraan tempur Rusia dibaris depan sudah cukup untuk menghalangi seluruh aliran konvo. Ini menjadi penyebab utama penundaan invasi Rusia ke Ukraina yang signifikan bagi pasukan tempur Rusia, namun hal itu tidak cukup untuk mengubah dua formasi militer besar-besaran yang sekarang sedang dalam perjalanan untuk mengepung ibukota Ukraina, Kyiv.

Dampak Penundaan invasi militer Rusia ini kelihatan tidak direncanakan dengan baik (misalkan saja beberapa di antara kendaraan alutista yang dibawa juga merupakan produk cadangan dari tentara Rusia yang berat, tidak praktis, dan kuno dengan metode operasi yang agak ketinggalan zaman), tampaknya telah membuat Rusia sedikit mengubah taktik dan strategi mereka.

Pada tahap awal, Rusia berusaha menghindari korban sipil dan menyerang infrastruktur sipil sebanyak mungkin. Hal ini terjadi karena keinginan mereka untuk menghindari kritik Dunia Barat, dan sama pentingnya, dengan pandangan mereka tentang Ukraina sebagai wilayah yang dibebaskan dan bahwa merusaknya sama dengan melukai diri sendiri.

Pada saat Rusia telah lebih berani bertindak membabibuta tanpa rasa takut lagi terhadap kritik Barat dan kecaman dunia terkait aturan perang yang berlaku. Mereka. kini telah lebih agresif dan ini terlihat selama 48 jam terakhir di Ukraina, khususnya di Kharkiv dengan serangan langsung ke pusat-pusat penduduk sipil dan gedung-gedung publik.

Penggunaan rudal, roket dan mortir dari berbagai jenis dimaksudkan untuk menanamkan rasa takut dan meningkatkan dampak, korban dan kekurangan logistic (makanan dan air bersih) juga perlawanan rakyat serta penduduk kota untuk bertahan dari invasi

Situasi Ini juga cukup untuk mengasumsikan Rusia akan mencoba melakukan ini di Kyiv. Mereka ingin menghindari pertempuran dari rumah ke rumah, yang akan menimbulkan banyak korban, pada mereka juga, dan semakin memperkuat tekanan internasional terhadap Moskow.

Menerapkan serangan yang pada ekstrim pada infrastruktur kota, bagaimanapun, akan memberi mereka kesempatan untuk mencapai tujuan mengambil kendali, tanpa perlu pertumpahan darah yang terlalu besar. jika tentara Rusia menjadi brutal. Sebagaimana yang terjadi di Suriah dan Chechnya menunjukkan bahwa pihaknya bersedia melangkah sangat jauh untuk memenuhi tujuan yang telah ditugaskan untuk dicapai.

Tanpa keinginan keinginan campur tangan secara militer, Barat tidak akan memiliki alat nyata untuk mengubah skenario ini. Fokusnya harus pada apa yang terjadi selanjutnya: untuk menghukum Rusia atas tindakannya, dan mencegah negara lain mengikuti jejaknya dengan meluncurkan perang dan penaklukan.

Saat Ini yang dibutuhkan Barat, dalam dipimpin Amerika, untuk lebih fokus pada tindakan daripada kata-kata.  Kutukan di PBB dan investigasi kejahatan perang di Pengadilan Kriminal Internasional semuanya baik dan bagus, tetapi sangat jauh dari cukup.

Putin hanya akan menghitung ulang jalannya ketika merasa harga yang nyata dan terutama ekonomis untuk apa yang telah dilakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun