Generasi muda sering kali menjadi panutan bagi sesamanya, terutama mereka yang memiliki banyak pengikut di media sosial. Dengan mengambil hikmah dari kedatangan Paus Fransiskus, generasi muda dapat berperan sebagai role model atau influencer yang mempromosikan nilai-nilai kebaikan dan kedamaian di dunia maya. Mereka dapat menjadi teladan dengan cara menunjukkan sikap yang positif, menghormati perbedaan, serta menolak segala bentuk provokasi dan ujaran kebencian.
Sebagai influencer perdamaian, mereka dapat mempengaruhi pengikutnya untuk melakukan hal yang sama, sehingga terbentuklah komunitas digital yang lebih damai dan harmonis. Pengaruh mereka di media sosial dapat menjadi kekuatan besar dalam mempromosikan persatuan dan keharmonisan di tengah-tengah keberagaman.
Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah momen bersejarah yang membawa pesan kuat tentang pentingnya toleransi dan dialog antaragama. Pesan ini sangat relevan bagi generasi muda yang hidup di era digital, di mana media sosial sering kali menjadi konflik dan perpecahan. Melalui kedatangan Paus Fransiskus, generasi muda dapat belajar untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial, dengan menyebarkan pesan-pesan perdamaian, menjaga etika dalam berkomunikasi, menghindari hoaks, serta membangun jembatan dialog antaragama.
Pada akhirnya, generasi muda memiliki peran besar dalam membentuk masa depan yang lebih damai dan penuh toleransi. Dengan mengaktualisasikan hikmah dari kedatangan Paus Fransiskus, mereka dapat menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan, baik di dunia nyata maupun di dunia digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H