Mohon tunggu...
chiquita salsabillaks
chiquita salsabillaks Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

never give up!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebagai Lebih Baik Walaupun Satu Persen

2 November 2022   23:54 Diperbarui: 3 November 2022   00:06 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namanya insan, selalu saja terdapat rasa iri waktu melihat seorang sudah maju terlebih dulu. 

“Kenapa dia bisa lebih hebat berasal aku , padahal proses belajarnya sama saja.” Dialah Putri, siswa berprestasi yg tampak biasa-biasa saja di kelas, akan tetapi selalu moncer ketika ujian. cita rasanya aku  hampir menyerah sebab tidak mampu menyaingi apa yg dilakukan sang Putri. 

Usahaku buat mencapai peringkat lima akbar sangat sulit. sementara Putri pada kelas dia tidak terlihat belajar keras, bahkan terkadang waktu waktu balik  sekolah dia pribadi bermain bola bersama teman-sahabat yg lain. sementara saya, langsung belajar pulang, hingga membentuk kepalaku berat dan  pening. ketika terus berjalan dan  prestasiku seperti jalan di daerah.

Satu hari saya menjadi teman sekelompok menggunakan Putri. aku  serta Joy memang kurang dekat, sebagai akibatnya perbincangan aku  dengannya hanya basa basi belaka. tetapi rasa penasaranku mendorong buat bertanya di Putri, mengenai bagaimana cara beliau belajar, sehingga bisa berprestasi di sekolah.

“kamu pada kelas biasa-biasa saja, tapi kenapa setiap ujian selalu mendapat nilai tepat?” Putri senyum tipis mendengar kalimat tadi. “tak seluruh yg engkau  lihat di permukaan artinya kenyataan 100 %. terdapat hal-hal lain yang tidak engkau  lihat,” ujar Putri.

“aku  tidak seperti kebanyakan orang yg belajar poly hal terus menerus, aku  tidak cocok dengan itu.” “lalu, bagaimana engkau  belajar?” tanyaku makin penasaran. “aku  belajar selepas subuh, setengah jam setiap hari.” “Proses belajar itu aku  lakukan konsisten sejak aku  mungil, tidak pernah terlewat, akan tetapi berdampak besar  bagiku.”

“Walau sedikit, aku  permanen tumbuh setiap harinya. Dibanding belajar poly pada satu hari, akan tetapi di hari lain, tidak belajar,” jelasnya. 

Dari pembicaraan itu aku  baru mengerti, tidak ada perubahan akbar yang dihasilkan dari proses yg sementara waktu. rata-rata orang sukses pun memerlukan ketika yang lama  buat menguasai satu bidang… sehingga aku  paham serta memutuskan buat membentuk diri lewat hal-hal kecil terlebih dulu. Ya, tumbuh satu % setiap hari lebih baik, daripada tidak sama sekali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun