Namanya insan, selalu saja terdapat rasa iri waktu melihat seorang sudah maju terlebih dulu.
“Kenapa dia bisa lebih hebat berasal aku , padahal proses belajarnya sama saja.” Dialah Putri, siswa berprestasi yg tampak biasa-biasa saja di kelas, akan tetapi selalu moncer ketika ujian. cita rasanya aku hampir menyerah sebab tidak mampu menyaingi apa yg dilakukan sang Putri.
Usahaku buat mencapai peringkat lima akbar sangat sulit. sementara Putri pada kelas dia tidak terlihat belajar keras, bahkan terkadang waktu waktu balik sekolah dia pribadi bermain bola bersama teman-sahabat yg lain. sementara saya, langsung belajar pulang, hingga membentuk kepalaku berat dan pening. ketika terus berjalan dan prestasiku seperti jalan di daerah.
Satu hari saya menjadi teman sekelompok menggunakan Putri. aku serta Joy memang kurang dekat, sebagai akibatnya perbincangan aku dengannya hanya basa basi belaka. tetapi rasa penasaranku mendorong buat bertanya di Putri, mengenai bagaimana cara beliau belajar, sehingga bisa berprestasi di sekolah.
“kamu pada kelas biasa-biasa saja, tapi kenapa setiap ujian selalu mendapat nilai tepat?” Putri senyum tipis mendengar kalimat tadi. “tak seluruh yg engkau lihat di permukaan artinya kenyataan 100 %. terdapat hal-hal lain yang tidak engkau lihat,” ujar Putri.
“aku tidak seperti kebanyakan orang yg belajar poly hal terus menerus, aku tidak cocok dengan itu.” “lalu, bagaimana engkau belajar?” tanyaku makin penasaran. “aku belajar selepas subuh, setengah jam setiap hari.” “Proses belajar itu aku lakukan konsisten sejak aku mungil, tidak pernah terlewat, akan tetapi berdampak besar bagiku.”
“Walau sedikit, aku permanen tumbuh setiap harinya. Dibanding belajar poly pada satu hari, akan tetapi di hari lain, tidak belajar,” jelasnya.
Dari pembicaraan itu aku baru mengerti, tidak ada perubahan akbar yang dihasilkan dari proses yg sementara waktu. rata-rata orang sukses pun memerlukan ketika yang lama buat menguasai satu bidang… sehingga aku paham serta memutuskan buat membentuk diri lewat hal-hal kecil terlebih dulu. Ya, tumbuh satu % setiap hari lebih baik, daripada tidak sama sekali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H