Mohon tunggu...
Silvi Tirawaty
Silvi Tirawaty Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Karyawan Memulai Bisnis Startup

23 September 2016   21:19 Diperbarui: 23 September 2016   22:41 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin anda pernah berpikir untuk terjun ke dunia bisnis, terutama bagi yang saat ini belum mengenal seluk beluk bisnis. Misalnya seorang karyawan yang sedang berpikir serius ingin memulai bisnis sendiri. Kondisi ini sudah sangat sering dialami oleh banyak orang, kerap menjadi topik yang dibicarakan dan dibuat tulisan. Ada yang berhasil “melangkah” menjadi perbisnis, tapi ada juga yang “nggak berhasil move on”, tetap menjadi karyawan. Kenapa hal ini bisa terjadi? Sudah rahasia umum bahwa memang tidak mudah untuk keluar dari zona nyaman berpredikat karyawan.

Lantas kenapa ada orang yang mau repot-repot memulai bisnisnya? Ternyata ada beberapa alasan yang umum dimiliki oleh mereka yang berani memulai bisnisnya.

Alasan Berbisnis

Alasan orang memutuskan berbisnis menjadi salah satu landasan utama kesuksesan bisnis yang dijalani. Berikut beberapa alasan orang memilih memulai bisnisnya:

  • Ingin mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi, apalagi bila sudah bertahun-tahun tidak naik gaji.
  • Ingin belajar dan mencoba hal baru, sudah bosen hanya menjadi karyawan.
  • Ingin memiliki keleluasaan waktu dan lokasi bekerja
  • Ingin menciptakan lapangan kerja baru
  • Terpaksa harus berhenti manjadi karyawan karena diberhentikan atau sudah tidak cocok lagi. Bila hal ini terjadi, jangan memulai bisnis dengan terpaksa, karena hasilnya tidak akan optimal.
  • Mungkin anda punya alasan lain?

Haruskan Berhenti atau Tetap jadi Karyawan

Terlepas dari apakah masih betah jadi karyawan atau sedang berpikir serius untuk resign (baca juga tulisan “Kenapa Harus Resign?”), memulai bisnis sendiri tetap bisa dilaksanakan, tentunya dengan plus minus nya masing-masing.

1. Mulai berisnis sambil tetap menjadi karyawan

Kenapa tidak? Pilihan ini tentu punya beberapa keunggulan yaitu:

  • Masih punya sumber pendapatan pasti dari gaji.
  • Bisa menjalankan bisnis dengan lebih tenang tanpa dikejar-kejar target pendapatan.
  • Tidak mengalami situasi terjun bebas, masih ada tali pengaman sumber pendapatan seandainya bisnis tidak berjalan sesuai yang diinginkan.

Yang pastinya punya beberapa kekurangan juga:

  • Perhatian tidak fokus kepada bisnis, sehingga sulit berkembang
  • Cenderung untuk mendapatkan prosentase perhatian yang lebih kecil
  • Karena masih memiliki pekerjaan, orang cenderung cepat menyerah dan meninggalkan bisnis atau minimal di mati suri kan

2. Berhenti menjadi karyawan dan fokus berbisnis

  • Memang tidak mudah mengambil keputusan ini, kecuali jika terpaksa berhenti karena ada pengurangan pegawai atau alasan pribadi yang menuntut harus resign. Apapun itu, bisa fokus berbisnis memiliki beberapa keunggulan yaitu:
  • Perhatian akan sepenuhnya pada bisnis, potensi kesuksesan pun semakin besar (tidak pasti begitu tapi umumnya seperti itu).
  • Memiliki kebebasan waktu dengan mengatur jadwal sendiri, serta kebebasan untuk berkreatifitas.
  • Menciptakan lapangan kerja bagi orang lain

Sedangkan beberapa kekurangannya adalah:

  • Inilah dunia kita sekarang, tidak ada pilihan lain bila berasa tidak berhasil.
  • Bisnis menjadi sumber pendapatan utama. Kita harus siap dengan pemasukan yang tidak pasti setiap bulannya.
  • Dikejar target pendapatan bila ingin bisnis tetap langgeng.

Jadi, apa anda sudah punya bayangan untuk memilih resign atau tetap menjadi karyawan sambil berbinis? Kedua pilihan perlu dijajaki dan dianalisa secara mendalam, tapi jangan sampai mengurungkan niat anda berbisnis ya.

5 Tips dalam Memulai Bisnis

Memulai bisnis membutuhkan strategi yang jitu. Setiap situasi bisa jadi membutuhkan strategi yang berbeda. Berikut ini 5 tips dalam memulai bisnis:

1. Persiapkan mental

Mutlak diperlukan persiapan mental dan perubahan mindset saat memulai bisnis. Kekawatiran terbesar umumnya karena:

  • Merasa tidak punya bakat dan pengalaman
  • Tidak tau harus mulai darimana
  • Tidak tau harus memilih bisnis apa
  • Kwatir tidak akan berhasil

Semua itu hanya mental barrier saja, dan harus kita singkirkan jauh-jauh. Jangan pernah takut memulai, ingatlah selalu hal ini:

  • Yakinlah bahwa rejeki kita sudah diatur oleh Allah SWT, mulailah dari hal yang paling nyaman, lalu berusaha yang terbaik dan bertawakallah pada Allah SWT.
  • Tempat bekerja bukanlah yang menjamin rejeki kita, tapi Allah SWT lah yang Maha Mengatur rejeki untuk kita.

2. Pilih jenis bisnis yang paling sesuai

Bagaimana kita tau mana bisnis yang akan sesuai? Caranya lakukan analisa perbandingan dari jenis-jenis bisnis yang mungkin dijajaki. Langkah berikut ini bisa diikuti:

  • Pilih 5 hingga 10 jenis bisnis yang paling mungkin dilakukan
  • Lakukan analisa 5 kelebihan dan 5 kekurangan secara umum dari masing-masing jenis bisnis
  • Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, urutkan dari yang paling potensial ke yang paling tidak potensial.
  • Pilih 3 jenis bisnis yang paling potensial untuk dijajaki lebih lanjut
  • Analisa ke 3 jenis bisnis tersebut dikaitkan dengan kondisi ketersediaan modal, pengalaman, waktu, keahlian, dan lain-lain.
  • Pilih satu bisnis yang paling optimal untuk dilakukan.

3. Kenali dan Selami bisnis yang akan dilakukan

Setelah menentukan jenis bisnis yang akan dilakukan, mulailah menyelaminya dan kenalilah seluk beluknya meliputi:

  • Tentukan segmen pasar yang mau dituju, jenis kelamin, umur, latar belakang, dan lain-lain. Segmen pasar yang lebih spesifik akan lebih optimal. Mulailah dengan segmen pasar yang dekat dengan latar belakang anda.
  • Pahami kegemaran dan trend pasar.
  • Kenali para pebisnis sejenis, lakukan benchmarking(perbandingan).
  • Explorasi rekanan bisnis yang mungkin diajak kerjasama, termasuk produsen, supplier, distributor, marketer.
  • Lebih ideal lagi bila sudah bisa menentukan daftar calon pelanggan.

4. Bergabung dengan komunitas pebisnis sejenis

Jangan menganggap pebisnis sejenis sebagai kompetitor yang harus dijauhi, karena sudah pasti tidak akan sharing strategi dan jurus-jurus jitunya. Belum tentu begitu kok, banyak yang dengan senang hati berbagi dan merasa senang bila melihat pemula seperti kita bisa berhasil. Mereka yakin rejeki tidak akan pernah tertukar, Allah SWT sudah mengatur dengan terperinci untuk masing-masing.

Bergabunglah dengan komunitas pebisnis sejenis yang umumnya tergabung dalam chat dan fb group. Di situ kita bisa belajar banyak dari pengalaman orang lain. Kuncinya jangan malu bertanya, dan banyak-banyaklah menyimak sharing-sharing semacam ini.

5. Berani mengambil resiko tapi terukur

Nah mulailah melangkah dengan bisnis anda, jangan pernah takut, beranilah mengambil resiko, tapi harus tetap terukur. Tentukan investasi awal dengan jumlah yang terbatas dan optimal, kalau sudah terbukti berhasil, baru mempebesar investasi.

Mandiri sejak muda

Selama anda masih berstatus karyawan (itu artinya anda belum di usia pensiun), tidak ada kata terlambat untuk memulai bisnis, tapi lebih ideal kalau dimulai di saat usia masih relative muda. Masih cukup tersedia cadangan energi untuk mengalami jatuh bangun sebagai pembelajaran menuju keberhasilan.

Selamat mencoba, jangan lupa berdoa pada Yang Maha Kuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun