Penulis:Chio Yufada
Seiring perkembangan zaman yang semakin modern, kegiatan membaca sudah jarang dilakukan masyarakat. Maraknya penyebaran informasi palsu atau yang lebih dikenal dengan hoaks di berbagai platform media sosial, kini menjadi salah satu pemicu kurangnya literasi membaca pada masyarakat.
                                                                             Â
  Outdoor Learning process merupakan metode pembelajaran yang memanfaatkan alam dan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar utama. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan langsung  mereka belajar bukan hanya sekedar teori dan juga gambaran abstrak, tapi mereka mengalami dan berinteraksi langsung dengan apa yang mereka pelajari, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
Program"Litera kelana"
Merupakan program literasi yang diadakan terbuka khususnya untuk anak jalanan dan masyarakat luas setiap Minggu di tempat yang ramai dikunjungi seperti Alun alun kota,komunitas membaca dll.
Tujuan Program"Litera kelana"
1.Membentuk budaya literasi di lingkungan anak jalanan.
2.Meningkatkan pengetahuan.
3.Menjadi wadah untuk menumbuhkan strategi membaca.
Faktor penghambat Program"Litera kelana"
1.Belum adanya hari khusus untuk mengalokasikan waktu 15 menit.
Karena kebiasaan literasi sebaiknya setiap hari minimal 15 menit untuk meningkatkan minat membaca.
2.Kurangnya minat terhadap membaca.
Kebanyakan faktor dari individu yang malas untuk literasi,selain itu ketersediaan buku yang terbatas sehingga kurang menarik.
Kelebihan Program"Litera kelana"
1.Termotivasi untuk membaca.
Karena pada kegiatan literasi menyediakan buku bacaan yang lengkap sehingga menarik anak-anak untuk membaca buku.
2.Aktif dalam kegiatan literasi.
Pada kegiatan literasi terdapat reward untuk anak-anak yang aktif dalam menjawab dari beberapa pertanyaan.
Kekurangan Program"Litera kelana"
1.Tidak merata
Karena literasi hanya dilakukan hanya satu tempat untuk memaksimalkan kegiatan tersebut.
2.Keterbatasan Sumber Daya
Sumber daya dapat membatasi program kegiatan atau layanan yang diberikan seperti contoh:buku bacaan yang minim,waktu kegiatan yang kurang maksimal.
Dalam program ini terdapat berbagai aktivitas dalam kegiatan literasi seperti
1.Menceritakan kembali bacaan yang sudah di baca(Agar menambah wawasan yang lain dengan cara bertukar cerita).
2.Memberikan ulasan (memberikan pendapat dan kesan terhadap buku bacaan yang sudah dibaca).
Setelah kegiatan literasi selesai,terdapat pemberian reward pada anak jalanan dan masyarakat dengan kategori:
1.Menceritakan kembali buku bacaan.
2.Penghargaan untuk mengulas buku bacaan
3.Membaca buku cerita terbanyak
Setelah mengadakan program ini yang komunitas harapkan,dapat meberikan fasilitas bagi anak jalanan dan masyarakat umum untuk membaca buku bacaan yang ada dan merubah pola pikiran anak jalanan dan masyarakat umum terhadap pentingnya budaya literasi yang mencegah penyebaran berita hoax dengan banyak membaca.v
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H