Penulis : dr. Chintya Tedjaatmadja, dr. Wiji Lestari, M.Gizi, SpGK
Departemen Ilmu Gizi FKUI RSCM
Saat ini kita mulai sering mendengar istilah penyakit autoimun. Ini adalah kondisi dimana sel imun tubuh menyerang sel-sel tubuh yang sehat. Terdapat lebih dari 80 tipe penyakit autoimun yang dapat menyerang berbagai bagian tubuh. Pada dasarnya, penyakit autoimun tidak dapat sembuh secara sempurna, namun gejala-gejalanya dapat dikendalikan.
Penanganan penyakit autoimun ini cukup sulit, sehingga perlu penanganan secara holistik yang salah satunya adalah pengaturan diet. Berbagai jenis diet untuk pengidap autoimun banyak beredar di dunia maya diantaranya diet bebas gluten, diet mediteranian, hingga yang baru-baru ini banyak dibicarakan adalah diet autoimmune protocol (AIP). Apa sebetulnya diet AIP ini? Dan apakah manjur untuk mengontrol penyakit autoimun?
Tujuan dari diet pada autoimun adalah untuk menurunkan peradangan, nyeri, dan gejala-gejala yang timbul lainnya. Banyak orang yang sudah mencoba menjalani diet AIP dan merasakan manfaat untuk kondisi autoimunnya. Penelitian terbaru mengatakan bahwa adanya kerusakan lapisan usus menyebabkan banyaknya kuman-kuman dan organisme lain sehingga mudah masuk dan memicu respon dari penyakit autoimun.Â
Beberapa jenis makanan dikatakan dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan tersebut. Prinsip dari diet AIP adalah untuk menghindari makanan –makanan tersebut dan menggantinya dengan jenis yang lebih sehat untuk usus.
Pada dasarnya, diet AIP ini serupa dengan diet paleo, dimana ada tipe-tipe makanan yang dapat dikonsumsi dan sebaiknya dihindari. Diet AIP terdiri dari dua fase, yaitu: fase eliminasi dan fase pemeliharaan.
Fase Eliminasi
Fase eliminasi perlu dijalani selama enam minggu. Pada fase ini, yang dilakukan adalah menghindari makanan-makanan seperti biji-bijian, produk susu, telur, kopi, alkohol, kacang-kacangan, biji-bijian, sayur dalam golongan Solanaceae (terong, paprika, kentang, tomat), gula buatan, minyak-minyakan, obat anti inflamasi non steroid, dan pengawet makanan.
Pada fase ini, yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah bahan makanan seperti daging (sebaiknya yang grass-fed), ikan-ikanan, sayur (kecuali golongan Solanaceae), buah, makanan yang difermentasi (kombucha, kimchi, kefir), bone broth, dan teh.
Selain mengatur pola makan tersebut, tentunya penting juga untuk memperbaiki gaya hidup dengan menghindari stres, istirahat yang cukup dan tetap melakukan aktifitas fisik. Umumnya, orang dengan autoimun yang sudah menjalani diet AIP ini akan merasakan manfaatnya dalam tiga minggu pertama.
Fase Pemeliharaan