Mohon tunggu...
Chinico Cofely
Chinico Cofely Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - busy

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Budaya Asing di Indonesia

4 November 2021   19:30 Diperbarui: 4 November 2021   19:35 1995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengaruh dampak negatif kebudayaan barat terhadap warga Indonesia, khususnya di antara para pemuda, telah mencapai tahapan yang mengkhawatirkan. Karena pada remaja cenderung melupakan budaya negaranya. Misalnya, kebudayaan sangat bergantung pada pakaian atau pembicaraan tentang hal itu. Para remaja tidak ingin disebut kuno jika tidak mengikuti pakaian barat, karena dianggap modern, modis dan mengikuti zaman, meskipun mereka telanjang dilarang oleh ajaran agama atau bertentangan dengan kebiasaan masyarakat selama beberapa generasi.

Mengatasi pengaruh budaya asing pada budaya Indonesia, terutama untuk melindungi kaum muda dari perilaku negatif, membutuhkan partisipasi partai, terutama pada negarawan dan tokoh publik. Tokoh masyarakat seperti studi budaya dan keterlibatan orang tua di rumah.

Pemerintah dapat berupayah melakukan suatu kebijakan strategis melalui restrukturisasi sistem dari pendidikan, terutama sehubungan dengan pemasangan kurikulum. Secara umum, setiap sekolah melakukan hal ini. Sistem yang di ajarkan tentang pengetahuan agama untuk remaja yang dipelajari selama dua jam hanya satu minggu. Tentu saja, kali ini tidak cukup untuk mengharapkan perubahan dalam perilaku mahasiswa, sehingga ini akan memerlukan pelajaran atau kreativitas tambahan dari guru dalam arah studi dengan wujud aktivitas keagamaan pada lingkungan sekolah seperti aktivitas membaca serta studi kasus pada representasi agama.

Peranan para agamawan dan ilmuwan budaya dalam program kerja lembaga keagamaan dan studio budaya adalah sangat penting mencegah penetrasi budaya asing ke dalam masyarakat terutama pada generasi yang lebih muda. Melibatkan para pemimpin agama dan kebudayaan melalui program kerja organisasi agama mungkin bertujuan untuk mendorong keberlanjutan budaya di antara kaum muda yang menganut agama. Demikian pula, peranan sebagai pengkultus dan seniman lewat kelompok atau studio seni dapat mengembangkan program kerja menarik kaum remaja sedemikian rupa sehingga mereka tidak berminat akan kebudayaan asing.

Dampak masuknya budaya asing sendiri juga dapat memberikan pengaruh terhadap nilai-nilai pancasila. Budaya di Indonesia pastinya telah sesuai dengan nilai-nilai pancasila yang berlaku, sedangkan budaya asing tentunya tidak menyangkut sama sekali. Terlebih nilai agama yang sangat penting karena sesuai dalam nilai sila pertama tentang warga negara Indonesia yang diberikan kebebasan dalam beragama. Maka, budaya pun harus memiliki nilai agama yang penting demi menjaga moral dan sikap masyarakat. Nilai pancasila dan agama sudah menjadi sangat kuat kaitannya dengan kehidupan masyarakat di Indonesia, sehingga setiap budaya dari beragam daerah tentunya akan memiliki nilai-nilai dari pancasila dan agama.

Alasan pentingnya kedua nilai tersebut karena pancasila yang menjadi identitas warga Indonesia dan agama menjadi pedoman jalan hidup bagi para penganutnya. Keduanya memberikan pengaruh yang menjaga masyarakat tetap pada norma yang berlaku dan menciptakan lingkungan yang harmonis. Sedangkan budaya asing tanpa kedua nilai tersebut akan membuat masyarakat lupa akan jati diri mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun