Dekonstruksi sendiri merupakan gagasan bahwa tidak ada kategori yang tidak mengacu pada objek yang mempunyai makna universal dan sifat fundamentMakna pada hakikatnya ada di dalam teks, bukan di luarnya (Derida: , 1981). Setelah didekonstruksi makna dari iklan tersebut, terlihat jelas bahwa jika seorang wanita  yang tak lain adalah Cinta Laura, berkulit putih, mulus, besar, atau berkulit bening, maka ia tidak perlu dianggap wanita cantik dan  banyak hal. Itu yang diinginkan pria.Ternyata di negara-negara tertentu, seperti Amerika Serikat, wanita dengan kulit lebih gelap dan tubuh lebih berisi justru dianggap lebih cantik dibandingkan kebanyakan wanita berkulit putih. Di negara asalnya, Amerika Serikat, mereka menciptakan kesadaran akan tanda-tanda kecantikan melalui iklan produk. Praktik itu ditunjukkan oleh iklan  L'oreal Paris Amerika, yang justru  secara khusus menyasar kulit gelap dan warna kulit tampak lebih eksotis. Ini dapat dilihat dari model iklannya yang merupakan Kendall Jenner yang memiliki kulit coklat Eksotis.
Oleh karena itu, sebagai orang Indonesia, seharusnya kita tidak hanya menganggap perempuan  berkulit putih itu cantik, tapi di negara lain, khususnya Amerika, persepsi perempuan cantik ditandai dengan kulit kecokelatan, kulit mulus, dan ciri tubuh menggairahkan. Hal ini menunjukkan bahwa  wanita yang dianggap cantik tidak bisa dimaknai atau disamakan dengan wanita berkulit putih, apalagi wanita yang berkulit bersih. Kita tahu bahwa orang Barat sendiri  lebih tertarik pada perempuan Indonesia yang berkulit gelap dibandingkan dengan perempuan berkulit terang yang kita anggap cantik. Kami melakukan dekonstruksi di sini karena kami melihat diri kami dari dua sudut pandang budaya  berbeda yang dihasilkan oleh media melalui iklan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H