Mohon tunggu...
Chindya Meiraditha
Chindya Meiraditha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka Kucing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Komunikasi: Komunikasi Verbal/Non Verbal dalam Kehidupan Sehari-hari

17 November 2023   11:15 Diperbarui: 17 November 2023   11:16 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem komunikasi adalah kumpulan hal-hal yang berkaitan dengan suatu penyampaian informasi atau pesan yang memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain dan membentuk suatu keseluruhan dalam berkomunikasi. Ada beberapa cara berbeda untuk membagikan suatu informasi satu sama lain dalam sistem komunikasi, yaitu komunikasi verbal dan non verbal.

Komunikasi verbal adalah penyampaiaan informasi atau pesan melalui kata-kata yang berupa lisan maupun bentuk tulisan. Komunikasi verbal ini banyak dipakai oleh orang-orang karena dapat digunakan dalam menjalin hubungan sesama manusia. Komunikasi verbal ini juga berfungsi untuk menyatakan sebuah perasaan atau emosi, sesuatu yang dipikirkan yang bisa berupa gagasan, sebuah informasi dari fakta dan data yang dibaca atau yang diketahui, serta komunikasi verbal ini memudahkan bagi manusia untuk bertukarperasaan atau pemikiran pada saat berdiskusi ataupun berdebat dengan seseorang maupun kelompok.

Unsur yang terdapat dalam dalam komunikasi verbal yaitu ada kata dan juga bahasa. Kata merupakan simbol kecil dari suatu bahasa dan melambangkan pemaknaan suatu hal. Lambang bahasa yang dipergunakan dalam komunikasi verbal ini yaitu bahasa lisan, baik yang tertulis pada kertas, ataupun pada elektronik. Beberapa macam komunikasi verbal yaitu berbicara yang termasuk dalam komunikasi verbal vocal, dan menulis yang termasuk komunikasi verbal non vocal serta Mendengar yang artinya menangkap suatu getaran dari suatu bunyi juga memahami suatu makna dari apa yang telah didengar, dan membaca yaitu memahami sesuatu yang dilihat melalui tulisan.

Studi kasus dari komunikasi verbal ini contohnya yaitu pada saat sesorang sedang rapat atau berdiskusi  untuk suatu produk pada aplikasi penyedia dalam hal komunikasi seperti Zoom atau Goggle Meet yang memudahkan rapat dalam jarak jauh tanpa harus bersusah payah untuk pergi keluar. Hal ini juga membuktikan bahwa dalam berkomunikasi dapat dilakukan di mana saja dan juga kapan saja.

Seseorang atau pimpinan rapat akan memulai suatu percakapan yang akan membahas mengenai produk. Satu persatu orang dalam rapat akan mulai berbicara dan sementara yang lainnya mendengarkan sebuah argumen atau pokok pokok pikiran orang yang didengarkan dan mulai memahami maksud dari pembicaraan itu. Dan semua orang mulai memikirkan tanggapan balik atau feedback ke pada komunikator sebelumnya dengan menuliskan ide gagasannya dan mulai angkat bicara untuk menanggapi komunikator. Semua orang akan memulai diskusi bahkan bisa saja mengawali perdebatan hingga mendapatkan hasil yang diinginkan. Dalam hal ini terjadinya komunikasi verbal dikarenakan adanya hal yang dilakukan oleh semua orang dalam rapat meliputi jenis komunikasi verbal dimana semua orang berbicara, mendengar, menulis, serta membaca yang di mana semuanya berkaitan dengan pola kata dan juga bahasa.

Studi kasus dari komunikasi non verbal bisa dicontohkan pada komunikasi seorang  dengan gender sexualitas gay. Ada beberapa kaitan dengan komunikasi nonverbal yang dilakukan oleh seorang gay misalnya seperti penampilan, pakaian, nada, pandangan mata, aksesoris, sentuhan, parfum, perilaku, senyuman, gerakan tubuh serta warna yang digunakan sebagai simbol. Seseorang yang gay akan memberikan atau berperilaku seperti memandang dan juga tersenyum dengan pria yang ia sukai. Komunikasi non verbal yang dilakukan ini akan mendapat balasan atau feedback dari si penerima yaitu juga berupa senyuman yang berarti bahwa si pengirim dan penerima merupakan gay yang dapat terikat karna sebuah pengalaman atau field of experience.

Misalnya, pada seorang pria yang memakai celana pendek dan dapat diartikan bahwa dia sedang melakukan komunikasi non verbal dengan tujuan menarik perhatian pria lain. Dan pada saat seorang pria yang suka dengan pria akan melakukan hal hal seperti berlaku feminim didepan pria lain dan mengibaskan rambutnya, serta melakukan sentuhan pada pria lain yang disukainya. Hal tersebut kemudian juga medapatkan feedback yang baik dari si penerima berupa sentuhan balik yang berarti bahwa kedua pria tersebut sudah melakukan komunikasi non verbal. Kasus ini termasuk komunikasi non verbal dikarenakan terdinya kode kode dari kedua belah pihak. Hal ini diperkuat juga karena ada beberapa macam dan fungsi dari komunikasi nonverbal yang terlihat dari kasus di atas seperti adanya sentuhan, gerakan tubuh , proxemik atau kedekatan tubuh dengan tujuan atau berfungsi sebagai mempertegas sebuah makna dalam percakapan atau accenting(aksentuasi).

Itulah tadi beberapa pembahasan mengenai 2 jenis dalam menyapaikan pesan saat berinteraksi dengan orang lain yaitu verbal dan non-verbal. Pada pembahasan di atas kita dapat mengetahui dan sadar bahwa semua aktivitas yang kadang kita tak sadar melakukannya itu juga merupakan suatu bentuk sistem komunikasi. Kita juga sadar bahwa dalam sistem komunikasi ini terjadi sebuah siklus perputaran atau alur-alur yang dapat terjadi dalam sebuah interaksi yang sedang berlangsung. Dengan membaca artikel ini pembaca diharapkan dapat membedakan dan mengklasifikasikan apa saja yang terjadi saat berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun