Mohon tunggu...
Chindy Treisya
Chindy Treisya Mohon Tunggu... Guru - Kepada seni, bahasa, budaya, sejarah, dan fotografi.

Karena hidup adalah perihal memahami apapun yang tak kita mengerti.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Diam dan Tuhan

11 Januari 2022   20:45 Diperbarui: 11 Januari 2022   20:58 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diam adalah ketika ribuan gerak telah kau tarikan.

Diam adalah saat kau tengah mengatur napas dan berbicara dengan Tuhan Yang Maha Mendengarkan.

Diam adalah ketika mereka bergeming saat kau tengah berlari menceritakan.

Diam adalah mencari teduh tenang Tuhan dalam pancaran segala yang kau kerahkan.

Diam itu bukan berdiam.

Diam ini adalah merasakan kehadiran Tuhan dalam riuh kesemestaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun