Mohon tunggu...
Sadzikri
Sadzikri Mohon Tunggu... Pelajar -

Pelajar SMA | Sejarah adalah pelajaran favorit saya | Menyukai politik karena politik itu seni realis terbaik | Juga seorang penggemar budaya pop Jepang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengenai Tahun Politik, Isu Agama, dan Generasi Muda

8 Juni 2018   21:37 Diperbarui: 11 Juni 2018   07:47 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemilihan umum, sumber, rmol.co

Hal tersebut lah yang menyebabkan mulainya suatu tren dimana beberapa generasi muda menjadi deis atau bahkan ateis. Karena rasionalitas pula, maka muncul pikiran bahwa "usaha dan hasil kerja keras itu lebih baik daripada agama". Inilah yang menjadi polemik saat Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Perlu dipahami, resistensi terhadap keterlibatan agama dalam politik semakin tinggi akibat adanya sentimen agama yang dimanfaatkan oleh kelompok tertentu, terutama dari golongan muda. Hal ini semakin diperparah dengan kasus-kasus intoleransi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang cenderung pro terhadap mereka yang memainkan isu-isu agama.

Jika para elit politik terus memainkan isu agama hanya demi kekuasaan yang fana semata, maka efeknya akan sangat berbahaya untuk generasi muda yang juga akan menjadi generasi penerus mereka.

Apakah ini yang kita inginkan? Demi kekuasaan yang fana, kita rela mengorbankan kehidupan beragama penerus-penerus kita? Atas nama "kepentingan rakyat", kita rela turut serta menanamkan bibit-bibit yang akan memudarkan sila pertama dari Pancasila?

Mungkin saya bukan orang yang ahli politik, tetapi saya mohon kepada setiap elit politik yang memainkan isu-isu agama demi kekuasaan, "Jangan gunakan agama dengan mengorbankan agama generasi setelah anda semua, apalagi hanya untuk sesuatu yang fana".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun