Pada dasarnya, bukan label herbal atau obat kimia yang menjadi penentu sembuhnya penyakit yang diderita seseorang. namun, ada beberapa faktor sangat penting lainnya, di antaranya sebagai berikut.
1. Mainframe tentang kesembuhan
Banyak orang beranggapan bahwa obat atau dokter adalah penyembuh. Padahal, kesembuhan berasal dari Tuhan yang menciptakan penyakit. Adapun obat dan dokter hanya sarana untuk meraih kesembuhan. Dengan obat yang sama, dosis yang sama, penanganan yang sama, atau dokter yang sama, tingkat kesembuhannya berbeda.
Dengan memahami bahwa Tuhan sebagai sumber kesembuhan, kita bisa melakukan usaha lain selain dari upaya berobat itu sendiri. Upaya itu adalah doa, meminta kesembuhan kepada Zat yang Maha Menyembuhkan. Jadi sambil ikhtiar berobat, juga dengan berdoa dan keyainan bahwa doa kita diterima.
2. Penanganan dan dosis yang tepat
Jika urusan tidak dipegang ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. Bgitu pula dalam hal pengobatan. Di tangan ahlinya, ternyata herbal bisa menimbulkan reaksi kesembuhan yang cepat. Tentunya dengan pertimbangan dosis yang tepat sesuai tingkat keparahan penyakit serta penanganan lain yang menunjang cepatnya terapi pengobatan, baik berupa bekam, akupuntur, yumeiho, refleksi, dan sebagainya.
3. Placebo/sugesti
Pada beberapa kasus, sepertinya memang di banyak kasus, penanganan terapi oleh dokter lebih berdampak dibandingkan dengan, pengobat tradisional. Apalagi jika pengobat tradisionalnya masih pemula. Selain belum banyak makan asam garam, pasien pun cenderung 'meremehkan'. Padalah perasaan untuk meremehkan itu bisa kembali pada reaksi tubuh saat menerima perlakuan dari obat maupun pengobat.
Jika Anda pernah mendengar penjelasan tentang keajaiban air-nya Masaru Emoto atau mendengar kasus tentang ditariknya sebuah merk minuman pereda panas dalam, tentu tidak menyangsikan efek dari sugesti dalam pengobatan ini.
Setidaknya, itulah penyebab tidak mampunya herbal bereaksi dengan cepat sebagaimana obat kimia. Meski memang perlu dibahas lebih dalam keuntungan dan kerugian di antara keduanya. Di samping itu, perlu juga dibahas hal-hal penunjang terapi lainnya seperti pola makan dan gaya hidup.
Semoga bermanfaat.