Saat itu, Abu Sufyan RA dan istrinya, Hindun RA Â berjalan di antara barisan mujahidin untuk menyemangati pasukan dengan kalimat-kalimat mengelegar yang ia keluarkan dari sanubari terdalam sehingga mampu merubah semangat mujahidin menjadi anak panah yang penuh dengan bara dan siap untuk mencabik-cabik barisan musuh.
Ketika itu pula Pasukan Romawi merasa terancam dengan semangat yang dikobarkan oleh Abu Sufyan RA dan istrinya, Hindun RA. Pasukan Romawi kemudian mengarahkan anak panah ke arah Abu Sufyan RA  dan berhasil mengenai matanya yang sebelah. Wajah  memerah, darah mencucur, dan butalah kedua mata sahabat yang mulia, Abu Sufyan RA.
Dalam keadaan demikian, Abu Sufyan RA tidak menghentikan tugas yang diberikan oleh Panglima Khalid bin Walid RA . Ia kemudian mengambil kain putih dan membalut luka matanya. Kain putih itu pun memerah darah. Dengan luka dan kebutaan ia berjalan di barisan pasukan mujahidin. Ia mengingatkan mereka agar senatiasa ingat dengan surga dan tetap tsabat dalam berjuang di jalan Allah SWT.
Dalam suasana yang penuh berkah itu, meluncurlah pasukan Tauhid untuk menumbangkan baris keangkuhan Pasukan Romawi dan memporak-porandakannya. Dalam suasana kecamuk yang hebat, Â pasukan mujahidin mendengar kalimat-kalimat Abu sufyan RA yang mengelegar dan mengoncang lembah Yarmuk.Â
Kalimat yang membara memberikan semangat dari seorang tua yang tak lagi dapat melihat dengan mata kepala namun mata hatinya lebih jernih untuk melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh mata kepala. Dengan gelegarnya ia menyemangati pasukan....
Wahai pertolongan Allah datanglah... mendekatlah....Â
Dan.... benar saja... kemenangan datang... Seorang mujahid merangsek merobek jantung pertahanan pasukan Romawi yang besar. Dengan satu pukulan pedang, ia mampu menebas batang leher Bahan, Menteri Kemiliteran Imperium Romawi. Para mujahidin berteriak dengan keras "Allahu Akbar..." sembari terus merangsek ke arah musuh hingga mereka mundur ke belakang.Â
Sungguh, mengemalah takbir kaum muslimin di Lembah Yarmuk itu. Allah SWT pun menghujami Pasukan Romawi dengan rasa ketakutan yang sangat di sebuah lembah di Yarmuk bernama  Waqushah.
Dalam sehari pertempuran, 120 ribu Pasukan Romawi tewas dan menanglah Pasukan Muslimin dalam peperangan yang dicatat kekal oleh sejarah atas Pasukan Romawi.Â
Dengan kemenangan gemilang di Lembah Yarmuk ini, runtuh totallah kekuatan Imperium Romawi dan berubalah Tanah Syam menjadi bagian dari negara Islam. Dengan kemenangan ini pula, sabda Rasulallah SAW menjadi kenyataan.
Dalam kemenangan yang gemilang ini, Abu Sufyan RA meneteskan air mata. Ia menangis. Bercampur air mata dan darah. Semoga Allah SWT Â memberimu balasan atas apa yang telah engkau persembahkan untuk Islam dan kaum muslimin, wahai sahabat Rasulallah SAW.