Namun, yang dimaksud dengan semua itu adalah tatanan dunia baru berdasarkan kekuasaan Dajjal. Mungkin, sebagian dari kita menganggap pembahasan ini lebay karena membawa-bawa nama Dajjal. Namun tidak ada salahnya, dan memang seharusnya tokoh yang bernama Dajjal ini kita sebut-sebut di sini karena memang dialah salahsatu kunci utamanya.
The new world order, atau dalam bahasa kita sebagai tatanan dunia baru atau dunia ketiga merupakan menifestasi dari Dajjal itu sendiri. Membahas Dajjal berarti membahas akhir zaman, dan membahas akhir zaman berarti membahas akhir perjalanan kehidupan manusia, Surga atau Neraka.
New World Order dan Yahudi
Entah kenapa orang Yahudi, terutama zionis dan freemason akrab sekali dengan namanya Dajjal dan segala bentuk konspirasi Dajjal. Ternyata Rasulallah -sholallahu ‘alaihi wa sallam- telah mengabarkan masalah ini. Dalam sebuah riwayat yang diriwayatkan oleh Imam Muslim hadis no. 2944 dari Anas bin Malik rodhiyallah ‘anhu, Rasulallah - sholallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda yang artinya, “ Dajjal akan diikuti oleh 70 ribu orang Yahudi Isfahan yang mereka memakai jubah kasar dan bercorak .”
Dr. Muhammad Al-Arifi dalam bukunya Asyratus-Sa’ah Ash-Shugra wa Al-Kubra membarikan penjelasan dalam catatan kakinya mengenai Kota Isfahan. Beliau mengutip dari situs www.Iranjewish.com bahwa Isfahan adalah salah satu kota yang terletak pada posisi tengah Negara Iran, berjarak 300 km. dari selatan Teheran, Ibukota Iran. Berdasarkan data statistik, kota ini dihuni 25 ribu sampai 30 ribu orang Yahudi.
Dalam Hadis lainnya, Rasulallah bersabda, “ Dajjal akan mendatangi bangsa Khuz dan karman yang berjumlah 70 ribu orang yang muka mereka seperti perisai yang melengkung.” Khuz adalah daerah yang sekarang bernama Khuzistan, bagian barat Iran. Sedangkan Karman terletak di Tenggara Iran.
Masih dalam bukunya, Misteri Akhir Dunia, Al-Arifi mengutip sebuah paragraf dari kitab Talmud milik Yahudi yang isinya sebagai berikut :
“ Tatkala Al-Masih muncul, maka bumi mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya, pakaian dari wol, gandum yang bijinya seukuran hati sapi besar. Pada masa itu, kekuasaan akan kembali ke tangan Yahudi, dan semua umat manusia akan menjadi pembantu al-Masih dan akan tunduk kepadanya. Pada waktu itu, setiap orang Yahudi mempunyai 2.800 budak yang membantunya, dan 310 orang asisten di bawah kekuasaannya. Namun, al-Masih tidak akan datang kecuali jika pemerintahan orang-orang jahat telah berkahir, dan terwujudnya mimpi umat Yahudi dengan berdirinya Negara Israel. Dan umat itu yang berkuasa di atas umat lainnya ketika al-Masih muncul.”
Sekarang yang menjadi pertanyaan, siapa al-Masih dalam kepercayaan Talmud tersebut ?. tidak lain dialah Dajjal sang pendusta. Al-Masih mereka adalah Dajjal. Yang dalam istilah Prof. Imron Husein –pakar ilmu akhir zaman (escathology) dari Malaysia- adalah al-Masih palsu. Dalam kepercayaan orang Yahudi, mereka pada suatu saat nanti akan kembali menguasai dunia sebagaimana Raja Daud dan Raja Sulaiman alaihima as-salam dengan tanah al-Aqso sebagai pusat pemerintahan. Maka dari sinilah mereka terhitung sejak PBB membagi tanah Palestina menjadi dua bagian pada tahun 1948, bagian kecil untuk palestina dan bagian besar untuk para Yahudi.
Kekuasaan yang ada dalam Talmud adalah kekuasaan yang dipimpin oleh al-Masih Dajjal. Berawal dari doktrin sesat Talmud tersebutlah, orang-orang Yahudi membentuk gerakan-gerakan Zionisme dan Freemasonry.