Perkebunan X merupakan perkebunan yang awalnya memiliki luas lahan hanya 2 hektar yang sekarang luasnya sudah bertambah hingga 13 hektar yang berlokasi nya berada di Lembang, Jawa Barat. Perkebunan ini merupakan perkebunan yang telah berdiri dari tahun 2008 yang menghasilkan Stroberi Premium. Perbulannya bisa mencapai hingga 8 kuintal atau sekitar 4 - 9 Ton per tahun. Mereka mengembangkan bisnisnya tidak hanya berfokus pada penghasilan utamanya yaitu buah Stroberi, tetapi juga membuka WIsata Alam Stroberi di Jalan Raya Lembang,Â
Namun seiring dengan berjalannya waktu, muncullah konflik dalam bisnis keluarga yang sudah besar ini. Salah satunya adalah Komunikasi yang kurang baik antar keluarga. Komunikasi merupakan satu hal yang sangat penting dalam menjalankan kerjasama atau bisnis baik itu dengan orang lain atau keluarga sendiri. Karena dengan komunikasi yang baik dapat menjaga keharmonisan antar sesama manusia dan juga dapat mempererat tali silaturahmi yang tentunya juga dapat memberikan dampak yang baik. Walaupun terlihat sepele, komunikasi dapat menjadi hambatan terbesar yang dapat terjadi dalam dunia bisnis apabila Komunikasi yang dilakukan kurang baik antar sesama anggota salah satu contohnya yang terjadi pada bisnis keluarga ini. Konflik antar keluarga yang dikarenakan karena kurangnya komunikasi yang baik dapat membuat lingkungan kerja menjadi kurang nyaman dan menurunkan atau menurunkan produktivitasnya. Perusahaan ini juga masih kurang baik dalam menangani kasus tersebut karena setiap permasalahan yang dihadapi tidak segera diselesaikan sehingga dapat menumpuk pada saat load pekerjaan sedang tinggi yang tentu saja dapat mengakibatkan konflik ini semakin membesar. Maka dari itu sangat penting untuk tetap menjaga komunikasi hubungan antar keluarga dan bisnis.
Maka dari itu untuk menyelesaikan konflik seperti ini dapat dilakukan dengan cara mencari terlebih dahulu sumber konflik yang dapat membawa dampak negatif terhadap perusahaan ini. Dalam kasus ini terdapat sumber utama yang dapat memicu konflik antar anggota keluarga dimana terdapat komunikasi yang kurang lancar. Maka salah satu solusinya adalah dengan mengadakan pertemuan secara rutin dengan pikiran yang terbuka dan kondisi emosional yang masih tetap terjaga. Dalam pertemuan ini yang dapat dilakukan untuk pertama kalinya adalah mencoba untuk berbincang santai agar suasana tetap baik antar anggota. Berbincang santai ini bertujuan untuk kembali mempererat antar anggota keluarga. Lalu setelahnya dapat dimulai untuk membahas mengenai permasalahan konflik ini, salah satunya dengan cara melakukan diskusi mengenai apa saja yang tidak disukai satu sama lain dengan pikiran yang terbuka, kondisi emosional yang baik, dan jujur. Karena hal sepele yang timbul hingga membuat satu anggota keluarga tidak menyukai anggota keluarga yang lain merupakan salah satu sumber munculnya konflik keluarga yang membuat komunikasi menjadi kurang lancar. Setelah itu dapat melakukan diskusi mengenai penyelesaian masalah ini dengan cara mencari titik tengah dari penyelesaian masalah ini tanpa melibatkan ego dan emosi agar tidak memicu permasalahan baru lagi. Diskusi ini tidak harus dilakukan antar keluarga saja, namun dapat dengan bantuan dari pihak eksternal seperti mengundang Mediator sebagai penengah. Mediator disini juga berperan untuk menjalin komunikasi yang kurang lancar, menjernihkan pikiran, dan memperjelas masalah yang mungkin masih belum terungkap.Â
Maka setelah menerapkan solusi yang telah disebutkan diatas untuk menyelesaikan konflik ini, diharapkan konflik Internal perusahaan dapat terselesaikan. Tentu saja hal ini juga berdampak pada keluarga karena telah menemukan titik tengah dari permasalahan tersebut dan dapat memperbaiki hubungan antar keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H