Mohon tunggu...
chilmi nisa
chilmi nisa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tips Mengasuh Batita yang Benar

1 November 2018   19:34 Diperbarui: 1 November 2018   19:59 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengasuh batita (bayi bawah tiga tahun) tidaklah mudah namun sangat butuh ketelatenan dan kesabaran siapakah orang yang akan terlibat langsung dalam masa pertumbuhannya? tentu saja orang tua atau pengasuhnya karena pada saat itu anak berkembang lucu-lucunya jadi sangat sayang sekali jika orang tua tidak terlibat langsung dalam masa pertumbuhannya.

Sebagian besar bayi akan melakukan langkah pertama tak lama sebelum hari ulang tahun mereka yang pertama. Begitu ia mulai bisa berjalan, persepsinya terhadap dunia di sekelilingnya secara tiba- tiba akan berubah dan rasa ingin tahunya pun akan semakin meningkat. Karena ia melihat lebih banyak hal saat ia berdiri. 

Mobilitas baru yang ia temukan ini merupakan tahapan vital dalam perkembangan anak, mengingat mobilitas tersebut akan memberinya kebebasan untuk mengeksplorasi dunia di sekelilingnya dan kemampuan untuk mempelajari aneka keterampilan yang lain.

Seorang anak akan belajar lebih banyak hal pada usia satu sampai tiga tahun dibandingkan pada waktu-waktu lain dalam hidupnya. Akan tetapi, proses pembelajaran pada masa-masa awal ini sering kali berakhir dengan air mata frustasi, yang disebabkan oleh perasaan bahwa tidak seorang pun yang bisa memahami mereka, dan juga karena kelelahan yang di sebabkan oleh keharusan untuk mempelajari begitu banyak hal berbeda pada waktu yang bersamaan.

Mengatasi masalah pada anak-anak yang beranjak besar.

Menciptakan sebuah lingkungan yang aman, bahagia, dan santai akan mampu membantu anak-anak yang beranjak besar meningkatkan rasa percaya diri selama masa kritis perkembangan mental, fisik, dan emosional mereka. Akan ada waktu di mana mereka merasa demikian tertantang oleh kesuilitan yang sulit mereka atasi. Oleh karena itu, orang tua harus mampu menetapkan batasan-batasan yang jelas dalam menghadapi beberapa perilaku sulit yang di sebabkan oleh rasa frustasi anak mereka.

Orang tua harus menunjukkan kesabaran dan toleransi ketika anak sedang mempelajari sejumlah keterampilan baru, dan orangtua harus siap untuk mengambil alih ketika segala sesuatunya mulai berada diluar kontrol sang anak. Dalam tahap perkembangan ini hukuman hanya memiliki sebuah ruang yang amat kecil untuk tidak mengatakan tidak ada sama sekali.

Masalah tidur

Ada beberapa alasan menagapa seorang anak yang beranjak besar tiba-tiba mengalami kesulitan untuk tidur malam, atau seringkali terjaga beberapa kali dalam semalam. Alasan umunya adalah ketidakmampuan orangtua me\lihat tanda bahwa sang anak sudah siap untuk mengurangi durasi tidur siangnya yang akan menyebabkan terjadinya masalah tidur di malam hari.

Kebiasaan Baik, Buruk dan Jelek

Kebiasaan memperkenalkan beberapa pola dan perilaku sejak dini kepada anak-anak dengan cara yang tepat dan positif, maka akan banyak pertikaian antara orang tua dan anak yang bisa dihindari pada masa-masa yang akan datang .

Ada juga beberapa kebiasaan awal yang di anggap baik pada masa pembentukanya, namun akan di pandang sebagai kebiasaan yang buruk pada tahap selanjutnya. 

Sebagai contoh, sebagian besar ibu akan bernafas legas ketika bayi mereka mampu menyedot ibu jarinya, dan sebagian ibu yang secara aktif mendorong perilaku tersebut dengan mendorong jempol sang bayi ke arah mulutnya. 

Para ibu ini percaya bahwa menyedot ibu jari akan menjadi pemberi kenyamanan yang menakjubkan serta sebuah cara bagi bayi dalam menenangkan diri mereka sendiri untuk mampu kembali tidur setelah terbangun di malam hari atau terbangun pagi-pagi sekali. 

Meskipun demikian, jika seorang anak masih terbiasa untuk menyedot ibu jarinya pada tiga tahun berikutnya, maka kebiasaan tersebut akan lain lagi ceritanya. Sang ibu tentu saja akan merasa jengkel dan seringkali merasa di permalukan jika sang anak terus saja melakukan kebiasaan menyedot jempol tersebut, terutama di depan publik

Bebas dari Frustasi

Pada saat seorang anak sudah mencapai ulang tahun keduanya, cara berjalanya akan jauh lebih mantap, dan secara fisik ia akan jauh lebih berani untuk mencoba berlari, memanjat dan melompat. Secara mental ia juga cenderung akan mengalami lebih sedikit frustasi, karena ia sudah bisa mengkomunikasikan kebutuhanya dalam cara yang lebih baik ketika ia mulai mampu merangkai kata-kata.

Akan tetapi selama tahun ketiga, ia akan menghadapi serangkaian tantangan baru, dan bantuan anda dalam membangun harga dirinya akan memberi rasa percaya diri dalam menghadapi rangkaian tantangan baru, dan bantuan anda dalam membangun harga dirinya akan memberinya rasa percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut. 

Beberapa tantangan tersebut diantaranya adalah membentuk persahabatan dengan anak-anak lain belajar utuk berbagi; masuk taman kanak-kanak dan menerima intruksi dalam kerja kelompok; belajar bersikap sopan dan menghormati orang lain; lebih bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya sendiri.

Sekian semoga bermanfaat terimakasih...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun