Mohon tunggu...
Childa Fauzia
Childa Fauzia Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Owner Zieda Hijab and Store

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jadi KORPRI Sejati di Era Transformasi

18 September 2022   22:15 Diperbarui: 18 September 2022   22:24 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam istilah Jawa seorang guru hendaknya dapat "digugu lan ditiru.  Hal ini dikarenakan dalam satuan pendidikan menjadi salah satu proses terjadinya transformasi budaya yang efektif. Sehingga dapat terjadi pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya secara turun-temurun.

Untuk menjaga kebudayaan yang ada, hendaknya nilai-nilai budaya itu harus melekat menjadi satu dengan dirinya atau dalam hal ini para siswa. Proses transformasi budaya dapat terjadi dengan cara mengenalkan budaya, serta memasukkan aspek budaya dalam proses pembelajaran. Kebudayaan merupakan dasar dari praksis pendidikan maka tidak hanya seluruh proses pendidikan berjiwakan kebudayaan nasional saja, tetapi juga seluruh unsur kebudayaan harus diperkenalkan dalam proses pendidikan. Dengan tujuan utamanya yaitu melestarikan kebudayaan yang telah menjadi jati diri Bangsa Indonesia.

Dalam lingkup pendidikan terdapat upaya menanamkan sikap dan keterampilan pada siswa agar mereka kelak dapat memainkan peranan sesuai dengan kedudukan dan peran sosial yang ada dimayarakat. Secara tidak langsung, pola ini menjadi proses melestarikan suatu kebudayaan. Sehingga bisa membentuk suatu tatanan kehidupan bermasyarakat yang maju, modern, tentram dan damai. 

Untuk mewujudkan hal tersebut, seorang guru harus yakin bahwa program dan proses pembelajaran dapat menggiring siswa agar mampu menggunakan segala apa yang telah dimilikinya yang diperoleh selama proses belajar sehingga bermanfaat dalam kehidupan selanjutnya Para ahli banyak yang menganggap bahwa antara kebudayaan dan pendidikan saling berpengaruh, artinya yaitu bahwa manusia yang berpendidikan adalah sama dengan orang yang berbudaya. 

Dengan budaya proses pendidikan juga akan lebih mudah karena mempelajari budaya dapat menumbuhkan kesadaran etik, dan norma hukum. Jadi siswa akan lebih mudah menerima karena mereka mempunyai kesadaran untuk mengikuti proses pendidikan dengan tulus tanpa perlu dipaksaan.

Jika saja seluruh anggota KORPRI menjiwai untuk menerapkan apa yang menjadi visi, misi, serta tujuan bersama dari organisasi maka sudah dapat dipastikan Indonesia semakin maju. Terlebih jika diimbangi juga dengan kecepatan dan ketepatan pelayanan yang menjadi kunci reformasi birokrasi. Dimana tugas birokrasi adalah memastikan masyarakat terlayani dengan baik.Namun dibalik itu semua sudah selayaknya menjadi tugas kita bersama sebagai warga Negara yang baik untuk selalu menjaga kesatuan NKRI.

Dirgahayu KORPRI yang ke-50. .
KORPRI Sejati . .Selalu Siap Melayani !

~{ Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Nahdhlatul Ulama' (UNISNU) Jepara }~

Jepara, 19 Nov 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun