Bangsri -Siapa yang tidak kenal dengan sate kikil / cecek? Salah satu makanan khas Jepara ini terbuat dari bagian kulit binatang yang direbus dalam waktu lama sehingga menjadi berbentuk seperti gel, yang kemudian sering disebut dengan kikil. Sate kikil ini di Jepara lebih dikenal dengan nama Sate Cecek. Dalam penyajiannya biasanya dilumuri dengan bumbu kacang yang begitu nikmat atau bisa juga dengan bumbu kuning tergantung variasi resep di tiap daerah.
Ada beberapa daerah yang cukup terkenal dengan sate kikil / cecek antara lain Bogor, Jogja, dan Jepara. Â Namun di setiap daerah berbeda dalam penyajian dan cita rasanya misal di Bogor, sate ini bagian dari kuah kacang, di Jogja sate ini merupakan bagian dari tradisi Angkringan, sementara di Jepara sendiri sate ini menjadi bagian dari horog-horog.
Di Desa Bangsri tepatnya berlokasi di RW.10 terdapat pembuat sate cecek yang hingga kini masih mempertahankan eksistensinya selama kurang lebih sejak 30 tahun silam. Beliau adalah ibu Darmi. Beliau menjalankan usaha ini bermula dari melanjutkan usaha ibunya dan beberapa keluarga yang lain.Â
Usaha keluarga ini diwariskan secara turun temurun mulai dari cara pembuatannya yang masih tradisional hingga ke bumbu rahasia yang dibuat agar tetap mempertahankan cita rasa dari makanan khas Jepara yang satu ini. Daalam beberapa tahun terkahir ini beliau digantikan oleh anaknya yaitu Ibu Yati. Hingga kini usaha tersebut terhitung sudah diturunkan ke generasi ke-3.Â
Di lokasi RW.10 desa Bangsri juga terdapat pembuat sate ceek yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan mayoritas warga setempat sejak dulu sudah menekuni usaha tersebut secara turun temurun.Â
Sampai saat ini masih ada beberapa pembuat sate cecek yang masing-masing memiliki tempat / wilayah tersendiri untuk memasarkan dagangannya. Di antaranya dipasar Bangsri,pasar Mlonggo, dan pasar Kelet. Dalam pembuatannya ini Ibu Darmi dibantu 3 orang pekerja, untuk menyediakan ribuan tusuk sate setiap harinya.
Yang menjadikan ciri khas dari sate cecek di Jepara ini dibandingkan dengan daerah yang lainnya yaitu menggunakan bumbu pecel (terbuat dari bumbu kacang dengan rempah-rempah yang telah dihancurkan diantaranya jahe,kencur,kunyit, kemiri, merica,daun salam,daun jeruk, lengkuas,serai, merica dan gula merah sebagai pemanisnya). Ibu Darmi mendapatkan bahan dasar pembuatan sate cecek ini dari daerah Purwogondo kecamatan Welahan pada setiap harinya. Cukup hanya dengan membayar 5.000 rupiah saja kita sudah bisa menikmati sate cecek maknyus ini sebanyak 12 tusuk.
Meskipun kulit sapi merupakan lapisan tubuh terluar dari sapi namun bagian ini mengandung sumber nutrisi yang cukup tinggi seperti lemak, protein, dan mineral. Kulit sapi basah yang belum mengalami proses pengolahan mengandung kadar protein yang cukup tinggi yaitu sekitar 33%. Kandungan mineral seperti zat besi, kalsium, dan fosfornya juga cukup tinggi yaitu sekitar 33%. Sementara kandungan lemaknya sekitar 2%. Meskipun telah diproses dan dikeringkan kulit sapi yang telah diolah / dikeringkan juga masih mengandung kadar nutrisi yang cukup tinggi.
Ada beberapa fakta unik mengenai manfaat mengonsumsi olahan kulit sapi diantaranya adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu regenerasi sel-sel tubuh yang rusak dan mati kemudian digantikan dengan sel-sel baru sehingga kinerja tubuh akan berjalan maksimal, sehat dan awet muda, dapat juga melancarkan peredaran darah, mencegah anemia karena didalamnya terdapat kandungan zat besi yang dapat membantu menghindarkan kita dari penyakit anemia, kondisi dimana berkurangnya kadar sel darah merah dalam darah. Terutama pada ibu hamil, konsumsi zat besi yang cukup sangat diperlukan.Â
Kemudian dapat menambah massa pembentukan otot tubuh. Dapat mencegah atau memperlambat osteoporosis karena didalam kulit sapi mengandung kalsium yang dibutuhkan tulang. Selain itu manfaat yang tidak kalah mengejutkan ternyata olahan makanan kulit sapi juga dapat mengatasi penyakit maag, dapat menambah gairah seksual, serta dapat menambah berat badan karena olahan kulit sapi baik basah maupun kering ini biasanya menggunakan berbagai bumbu dan rempah sungguh membuat ketagihan. Hal ini tentu berpengaruh pada nafsu makan sehingga dapat membantu anda yang ingin menambah berat badan.
Menurut Ibu Sri salah satu pelanggan setianya mengatakan bahwa "Sate cecek Ibu Darmi ini rasanya tuh beda, teksturnya empuk pas, dan bumbunya juga khas, dari dulu saya suka sekali beli sate cecek disini". Selain karena cita rasa yang khas harga yang tejangkau menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para penikmatnya. Tanpa perlu merogoh kocek yang dalam kita dapat menikmati makanan tradisional khas Jepara yang satu ini.
So?? Ternyata banyak sekali manfaat dari olahan kulit sapi ini bukan? Jika anda berkunjung ke pasar Bangsri jangan lupa untuk mampir membeli sate cecek Ibu Darmi dan rasakan cita rasa yang nikmat dan khas.
(Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi  Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam UNISNU Jepara _Childa Fauzia_)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H