Mohon tunggu...
chika swasti
chika swasti Mohon Tunggu... -

There's something in everyone's eyes which is willing to come out. Something willing to amaze, to burst out, to embrace. Something called ideas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Room: Film yang Menggugah Ikatan Batin seorang Ibu

10 Maret 2016   09:28 Diperbarui: 26 Maret 2016   17:35 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Jack dan ibunya di dalam Room www.sbs.com.au"][/caption]Film berjudul Room besutan sutradara Lenny Abrahamson ini mungkin tidak begitu terdengar di Indonesia. Tidak banyak di review dan masuk top 10 must watch movies this weekend-nya anak-anak muda di sini. Dibandingkan dengan pamor film James Bond: Spectre yang menenggelamkan bioskop dengan antrian penonton, film ini mungkin sebaliknya. Sama-sama di rilis di tahun 2015, film yang satu ini juga masuk nominasi oscar dan berhasil membawa pemeran utama wanitanya, Brie Larson, menjadi Best Actress. Saya sendiri juga baru menonton film ini setelah melihat daftar pemenang Oscar dan penasaran dengan aksi Brie Larson dalam film ini. Ternyata, memang tidak mengecewakan, bahkan bisa dikatakan sangat mengaggumkan.

Bercerita mengenai kehidupan seorang anak berusai 5 tahun bernama Jack (Jacob Trembly) dan ibunya yang kerap dia panggil dengan sebutan 'Ma' (Brie Larson). Dari sini memang terdengar biasa saja, tapi yang unik dari kehidupan Jack adalah bahwa dia hidup terbatas hanya di dalam sebuah bilik yang dia dan 'Ma' nya sebut sebagai Room. Awalnya, saya sempat bingung, dan mengira film ini mirip dengan film korea berjudul Harmony, bedanya sang ibu dan anaknya hidup di dalam penjara. Namun, film ini ternyata sangat jauh berbeda, Room yang dimaksud di sini adalah ruang penyekapan. Ibu Jack yang bernama asli Joy Newsome adalah seorang korban penculikan. Oleh sang penculik, Old Nick (Sean Bridges), dia disekap dan diperkosa sejak berumur 17 tahun hingga pada akhirnya dia hamil dan melahirkan Jack. Cara Joy Newsome mengasuh Jack sangatlah unik. Dia tidak pernah menjelaskan kebenaran tentang hidupnya pada Jack sampai ia berusia 5 tahun. Selama ini, Joy bercerita pada Jack bahwa di luar Room tidak ada dunia lain. Bahwa Room adalah satu-satunya tempat hidup. Bahwa apapun yang Jack lihat di TV tidak nyata dan makanan serta pakaian yang di bawa Old Nick untuk mereka berasal dari magic yang diminta Old Nick dari TV. Ketika pada akhirnya Joy menceritakan kebenarannya, di situlah terlihat betapa emosionalnya film ini. Berkali-kali saya harus mengambil tissue untuk menyeka air mata saya.

Di film ini sangat digambarkan betapa bonding antara seorang ibu dan anaknya adalah sebuah anugerah yang luar biasa dan sama sekali tidak bisa terpisahkan. Bahkan ketika Joy dan anaknya berhasil bebas dan seorang reporter mencecar Joy dengan pertanyaan mengapa tidak ia berikan Jack pada Old Nick agar dia bisa di selamatkan dari Room dan tidak harus hidup sengsara. Dengan mantapnya Joy berkata 'He's mine. He is nobody's but mine'. Meskipun penculikan itu disesalkannya seumur hidup, Joy tidak pernah menyesalkan putranya Jack. Jack adalah penolong baginya, dia adalah sebuah harapan bagi kekelaman hidupnya selama penyekapan dan yang terpenting dia adalah putranya, temannya, dan pengajarnya. Dari Jack lah dia belajar bertahan, belajar bahagia dan belajar untuk merelakan segala hal yang telah terjadi padanya selama 7 tahun penyekapan.

Bagi saya, film ini adalah film terbaik yang pernah saya tonton. Kolaborasi akting antara Brie Larson dan Jacob Trembly benar-benar menggugah sisi parental siapa saja yang menonton film ini. Dari film ini saya belajar bahwa menjadi dewasa tidaklah berarti menjadi kuat, kadang kita butuh penolong, dan penolong bisa siapa saja bahkan dari seorang anak berusai 5 tahun.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun