Mohon tunggu...
Luthfi Hakim
Luthfi Hakim Mohon Tunggu... Pengajar Pesantren -

Belajar di Labuda dan Bilanida

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Diskotik Sufi; Nafsu dalam Bertuhan

30 Januari 2012   08:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:17 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bukan tidak boleh. Tapi sesuaikan dulu dengan keadaanmu."

"Maksudmu apa, Tib?"

"Kamu pelajari dulu tentang akidah, mengenal Tuhanmu secara benar. Kepada siapa kita beribadah harus jelas dan terarah alias betul-betul paham tentang ketauhidan. Kemudian belajar pula tata cara ibadah-ibadah lahiriyyah. Tata cara bersuci dari hadats kecil, hadats besar, tata cara shalat san sebagainya, alias belajar fikih. Kemudian setelah itu baru kamu mendalami dunia ini," ujarnya sambil mengangkat buku yang tadi diambilnya, "dunia sufi, dunia hati," lanjutnya.

"Memangnya bahaya jika aku langsung mendalami ini?" tanyaku pelan.

"Tidak bahaya sebetulnya jika cuma sekedar membaca," ia nyumet rokoknya sebelum melanjutkan, "Jika mendalami ini langsung tanpa pendalaman tauhid dan fikih, maka itulah cerminan nafsu dalam belajar, nafsu dalam bertuhan."

Aku diam.

"Kamu ingin jadi baik bukan?"

"Ya," aku mengangguk.

"Kamu tahu orang baik itu seperti apa? Bagaimana?"

Aku tak menjawab meski ada yang ingin kuungkapkan sebagai jawaban. Takut salah.

"Kalau kita mengaku islam, bahkan diluar islam pun mengakui, bahwa orang terbaik adalah Nabi kita Muhammad. Maka, orang baik adalah orang yang segalanya bercermin kepada beliau."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun