Di era modern ini, ketergantungan pada judi online menjadi fenomena yang meluas, memengaruhi berbagai masyarakat. Ketergantungan ini dapat dilihat sebagai bagian dari dinamika sosial dan eksistensial yang mendalam. Dalam filsafat Friedrich Nietzsche, ketergantungan tersebut dapat dianalisis melalui konsep-konsep seperti nihilisme, will to power (kehendak untuk berkuasa), dan bermensch (manusia unggul).
A.Nihilisme: Krisis Makna dalam Kehidupan Modern
Nietzsche menggambarkan nihilisme sebagai ketiadaan nilai atau tujuan yang mendalam dalam kehidupan. Ia menyebutkan bahwa dalam dunia modern, banyak orang kehilangan pijakan nilai tradisional, sehingga merasa terasing dan kosong.
Ketergantungan pada judi online dapat dipahami sebagai manifestasi nihilisme.Judi menawarkan sensasi instan dan harapan kemenangan besar yang sering kali menggantikan pencarian makna lebih dalam. Namun, pengalaman ini bersifat sementara,sehingga menciptakan siklus ketergantungan yang dalam. Dalam hal ini, judi online menjadi pelarian dari kekosongan eksistensial yang semakin diperparah oleh nihilisme.
B.Will to Power: Kehendak yang Tersesat
Dalam pandangan Nietzsche, manusia digerakkan oleh will to power, yaitu dorongan untuk menguasai, mencipta, dan melampaui dirinya sendiri. Ketergantungan pada judi online dapat dilihat sebagai ekspresi will to power yang terdistorsi.
Para penjudi sering kali termotivasi oleh keinginan untuk "mengalahkan sistem" atau meraih kemenangan besar. Mereka merasa bahwa keberhasilan dalam perjudian dapat memberikan validasi atas keberadaan mereka. Namun, alih-alih memberdayakan diri, mereka justru terjebak dalam ilusi dan manipulasi sistem yang dirancang untuk membuat mereka terus kehilangan kendali. Dalam konteks ini, will to power kehilangan arah konstruktifnya dan berubah menjadi siklus penghancuran diri.
C.bermensch: Melampaui Keterbatasan Ketergantungan
Nietzsche memperkenalkan konsep bermensch sebagai individu yang mampu menciptakan nilai-nilai baru dan melampaui keterbatasan dirinya. Dalam konteks ketergantungan pada judi online, bermensch adalah sosok yang mampu melepaskan diri dari ilusi dan kebiasaan yang dihasilkan oleh sistem perjudian.
Untuk melampaui ketergantungan ini, seseorang harus menghadapi realitas kehidupan tanpa pelarian. Ia harus menciptakan tujuan yang bermakna, membangun kehidupan yang didasarkan pada kreativitas dan kebebasan. Dalam pengertian ini, perjuangan melawan ketergantungan pada judi online adalah bagian dari proses menjadi bermensch.
D.Moralitas Budak dan Pengaruh Sistem
Nietzsche juga mengkritik moralitas budak, yaitu mentalitas yang tunduk pada kekuatan eksternal. Sistem judi online menciptakan situasi di mana individu menjadi tunduk pada mekanisme permainan yang dirancang untuk memanipulasi perilaku mereka.
Para penjudi sering kali kehilangan kebebasan mereka untuk berpikir dan bertindak secara otonom. Mereka menyerahkan nasib mereka pada keberuntungan dan terus-menerus dikuasai oleh harapan kosong yang diciptakan oleh sistem. Dalam hal ini, judi online memperkuat moralitas budak, yang membuat individu semakin terasing dari kebebasan sejatinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H