Mohon tunggu...
Harimbi Veprilia Eka Putri
Harimbi Veprilia Eka Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jalan Gubeng kertajaya,Nomer 7,RT 7,RW 6,Gubeng Kertajaya Kota Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemikiran Filsafat Nietzsche: Dalam Ketergantungan Judi Online Pada Zaman Sekarang

6 Januari 2025   17:41 Diperbarui: 6 Januari 2025   17:58 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Di era modern ini, ketergantungan pada judi online menjadi fenomena yang meluas, memengaruhi berbagai masyarakat. Ketergantungan ini dapat dilihat sebagai bagian dari dinamika sosial dan eksistensial yang mendalam. Dalam filsafat Friedrich Nietzsche, ketergantungan tersebut dapat dianalisis melalui konsep-konsep seperti nihilisme, will to power (kehendak untuk berkuasa), dan bermensch (manusia unggul).

A.Nihilisme: Krisis Makna dalam Kehidupan Modern

Nietzsche menggambarkan nihilisme sebagai ketiadaan nilai atau tujuan yang mendalam dalam kehidupan. Ia menyebutkan bahwa dalam dunia modern, banyak orang kehilangan pijakan nilai tradisional, sehingga merasa terasing dan kosong.

Ketergantungan pada judi online dapat dipahami sebagai manifestasi nihilisme.Judi menawarkan sensasi instan dan harapan kemenangan besar yang sering kali menggantikan pencarian makna lebih dalam. Namun, pengalaman ini bersifat sementara,sehingga menciptakan siklus ketergantungan yang dalam. Dalam hal ini, judi online menjadi pelarian dari kekosongan eksistensial yang semakin diperparah oleh nihilisme.

B.Will to Power: Kehendak yang Tersesat

Dalam pandangan Nietzsche, manusia digerakkan oleh will to power, yaitu dorongan untuk menguasai, mencipta, dan melampaui dirinya sendiri. Ketergantungan pada judi online dapat dilihat sebagai ekspresi will to power yang terdistorsi.

Para penjudi sering kali termotivasi oleh keinginan untuk "mengalahkan sistem" atau meraih kemenangan besar. Mereka merasa bahwa keberhasilan dalam perjudian dapat memberikan validasi atas keberadaan mereka. Namun, alih-alih memberdayakan diri, mereka justru terjebak dalam ilusi dan manipulasi sistem yang dirancang untuk membuat mereka terus kehilangan kendali. Dalam konteks ini, will to power kehilangan arah konstruktifnya dan berubah menjadi siklus penghancuran diri.

C.bermensch: Melampaui Keterbatasan Ketergantungan

Nietzsche memperkenalkan konsep bermensch sebagai individu yang mampu menciptakan nilai-nilai baru dan melampaui keterbatasan dirinya. Dalam konteks ketergantungan pada judi online, bermensch adalah sosok yang mampu melepaskan diri dari ilusi dan kebiasaan yang dihasilkan oleh sistem perjudian.

Untuk melampaui ketergantungan ini, seseorang harus menghadapi realitas kehidupan tanpa pelarian. Ia harus menciptakan tujuan yang bermakna, membangun kehidupan yang didasarkan pada kreativitas dan kebebasan. Dalam pengertian ini, perjuangan melawan ketergantungan pada judi online adalah bagian dari proses menjadi bermensch.

D.Moralitas Budak dan Pengaruh Sistem

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun