Sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ penting, salah satunya adalah usus. Usus adalah bagian dari saluran pencernaan yang berfungsi untuk mencerna makanan, menyerap nutrisi, dan membuang sisa makanan dalam bentuk feses. Usus terdiri atas 2 bagian yakni usus halus dan usus besar yang mempunyai fungsi masing-masing dalam tubuh. Usus berfungsi untuk mencerna makanan, menyerap nutrisi, dan membuang sisa makanan dalam bentuk feses. Jutaan bakteri yang hidup di dalam usus membentuk mikrobiota usus yang memiliki peran penting bagi kesehatan manusia (Abraham, 2024).Â
Gut microbiota atau biasa dikenal dengan mikrobiota usus merupakan populasi mikroorganisme di saluran pencernaan, khususnya usus besar. Mikrobiota usus umumnya memberikan dampak positif bagi kesehatan (Husnita et. All, 2024). Keseimbangan mikrobiota usus, atau eubiosis, berperan penting dalam mendukung sistem imun, mencegah peradangan, dan menjaga kesehatan pencernaan. Sebaliknya, ketidakseimbangan mikrobiota, yang disebut disbiosis, dapat memicu berbagai penyakit seperti penyakit radang usus, obesitas, dan gangguan autoimun (Abraham, 2024).Â
Mikrobiota usus mencakup bakteri, virus, jamur, dan protozoa yang berkoloni di saluran pencernaan. Jumlah mikroorganisme ini diperkirakan mencapai 100 triliun, lebih banyak dari jumlah sel tubuh manusia itu sendiri. Komposisi mikrobiota dapat bervariasi antara individu, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti diet, usia, genetik, dan lingkungan.
Mikrobiota usus memiliki peran penting dalam tubuh manusia, antara lain:
1. Pencernaan dan Penyerapan Nutrisi: Mikrobiota membantu memecah serat dan zat gizi lain yang tidak dapat dicerna tubuh, menghasilkan asam lemak rantai pendek yang digunakan sebagai sumber energi.
2. Sistem Imun: Mikrobiota melindungi tubuh dari patogen dengan mengisi ruang yang bisa ditempati mikroorganisme berbahaya dan mengatur respons imun tubuh.
3. Keseimbangan Metabolisme: Mikrobiota berperan dalam menjaga keseimbangan metabolisme tubuh. Perubahan dalam komposisi mikrobiota dapat berhubungan dengan kondisi kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Microbiota usus memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa mempertahankan komposisi mikrobiota yang seimbang dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan. Misalnya, probiotik (bakteri baik yang diambil sebagai suplemen) telah terbukti membantu mengurangi gejala gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus (IBS) dan diare. Selain itu, prebiotik, yang merupakan serat yang mendukung pertumbuhan bakteri baik, dapat meningkatkan kesehatan usus secara keseluruhan.
Mikrobiota usus memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan fisik. Dengan memahami dan merawat mikrobiota melalui pola makan yang sehat dan gaya hidup aktif, dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencegah berbagai penyakit dalam tubuh. Â
DAFTAR PUSTAKA
Fry, L. B. (2013). Is Chronic Plaque Psoriasis Triggered by Microbiota in the Skin? The British Journal of Dermatology, 169(1), 47-52.
Husnita Komalasari, D. A. (2024). Sosialisasi Gut microbiota dan Peran Probiotik Terhadap Kesehatan Saluran Cerna. Mengabdi dari Hati, 33-38.
Tangganah, A. (2024). Peran Mikrobiodata Usus Dalam Patogenesis Penyakit Peradangan: Tinjauan Literatur. Jurnal Ilmu Kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H