Ayah...
Kerut didahimu
Kini mulai tampak
Senyum dibibirrmu
Kini mulai berontak
Kantung matamu pun kini seakan membengkak
Karena lelah yang selalu kau tapak
Telah rapuh tulan-tulangmu
Yang dahulu kau gunakan
Untuk memberikan kami sesuap nasi
Untuk menunaikan kewajibanmu
Sebagai kepala keluarga
Ayah...
Air mata ini tak mampu membalas semuanya
semua yang kau berikan tak ternilai harganya
kasih yang kau berikan tak tergantikan
perhatianmu kan selalu
membekas dalam ingatan
Ayah...
Kerut didahimu
Kini mulai tampak
Senyum dibibirrmu
Kini mulai berontak
Kantung matamu pun kini seakan membengkak
Karena lelah yang selalu kau tapak
Telah rapuh tulan-tulangmu
Yang dahulu kau gunakan
Untuk memberikan kami sesuap nasi
Untuk menunaikan kewajibanmu
Sebagai kepala keluarga
Ayah...
Air mata ini tak mampu membalas semuanya
semua yang kau berikan tak ternilai harganya
kasih yang kau berikan tak tergantikan
perhatianmu kan selalu
membekas dalam ingatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H