Dalam terminologi Plato, kenikmatan dibagi menjadi dua macam. Nikmat karena kebutuhan terpenuhi yang dimana nikmat ini bersifat sementara dan nikmat yang lebih hakiki yang durasi kenikmatannya berlangsung lebih lama. Nikmat yang hakiki ini adalah nikmat yang tidak bergantung pada perubahan fisik.
Nah, jadi kata Plato,Â
"Carilah nikmat yang ticak bergantung pada fisik. Carilah nikmat atau kebahagiaan yang tidak butuh sesuatu di luar dirimu. Kebahagiaan itu cuma butuh dirimu. Kebahagiaan itu cuma butuh jiwamu. Bergantunglah pada nikmat bahagia yang seperti itu."
Kembali lagi pada kata-kata Al Farabi,
"Tuhan menciptakan manusia untuk bahagia. Jika mudah galau, maka kamu melecehkan Tuhan."
Maka, berbahagialah. Sebelum bahagia itu dilarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H