Mohon tunggu...
Frichicilia Grace Stahlumb
Frichicilia Grace Stahlumb Mohon Tunggu... Lainnya - No Sound Without Silence =)

We don't live our lives hoping to be understand by others. We just do our best to make the right choice. Catch me on: instagram: chicigrace || twitter: @chicigrace || email: chiciracetia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyusuri Kembali Jejak Masa Lalu Korea Selatan Lewat Gwangmyeong Cave

26 Oktober 2020   17:14 Diperbarui: 26 Oktober 2020   17:23 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menghidupkan kembali perjalanan sejarah dengan kisah dan pengalaman yang menyejukkan hati. Siapa sangka, negara yang mulai dikenal melalui industri hiburannya mampu membawa kita ke bagian masa lalu mereka dengan cara yang sangat menyenangkan.

Gwangmyeong Cave, sebuah area bekas gua yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah penjajahan Korea oleh Jepang serta Perang Korea. Terletak di provinsi Gyeonggi-do, tempat ini pernah menjadi jantung evolusi yang mengawali industri modern di Korea Selatan. Area gua tersebut merupakan tambang terbesar di Seoul dari tahun 1912-1972 dengan tembaga, emas, perak dan seng sebagai produk untuk pasokan perang oleh Jepang. Selain itu, gua ini adalah saksi dimana para penduduk setempat berlindung ketika terjadi Perang Korea.

Source: www.gm.go.kr
Source: www.gm.go.kr
Source: www.gm.go.kr
Source: www.gm.go.kr

Wilayah gua sepanjang 7,9 km ini kemudian ditutup pada tahun 1972 dikarenakan perusahaan yang mengelolanya bangkrut, yang juga bertepatan dengan berakhirnya Perang Korea saat itu. Produksi tambang yang semakin menurun juga berpengaruh pada penutupan kawasan tersebut. Hal ini disebabkan pada saat Jepang menjajah Korea, hasil pertambangan dibawa secara besar-besaran ke Jepang. 

Tidak hanya sampai disitu, area gua juga mulai ditelantarkan karena banjir besar yang mengakibatkan limbah tambang meluap ke wilayah sekitar. 

Efeknya, tanaman padi yang tumbuh di sekitar wilayah itu dilarang untuk dijual karena telah terkontaminasi oleh logam berat, terutama kadmium. Akhirnya pada tahun 2011 pemerintah kota Gwangmyeong membeli gua ini dan menyulapnya menjadi sebuah tempat wisata publik yang indah dan menawan.

Lokasinya yang berada di sekitar Seoul membuat tempat ini tidak sulit dikunjungi apalagi perjalanan menuju kesana sangat ramah dengan angkutan umum. Dengan moda tranportasi kereta misalnya, Gwangmyeong Cave dapat ditempuh selama 15 menit dari Stasiun Seoul. Atau apabila baru saja mendarat di Bandara Internasional Incheon, perjalanan dapat ditempuh dalam 1 jam 20 menit menggunakan kereta dari Stasiun Incheon.

 Masyarakat Seoul sering mengunjungi kawasan ini untuk menikmati perjalanan jangka pendek maupun jangka panjang. Saat musim panas mulai tiba, Gwangmyeong Cave ibarat tempat melarikan diri dari panas dan teriknya musim panas. Pesonanya memiliki daya tarik sendiri ketika musim panas karena suasananya yang begitu dingin dan sejuk mampu meredam segala penat yang ada. 

Ditambah dengan berbagai acara dan festival yang sering diadakan, pengunjung seakan diajak untuk larut dalam kebahagiaan di musim panas. Dikarenakan suasana dingin dan sejuk di kawasan ini, ada sebuah kebijakan dimana pengelola menutup sementara Gwangmyeong Cave selama musim dingin dan musim hujan berlangsung.

Tidak heran jika banyak pengunjung sangat menyukai tempat ini. Sejarah dari Gwangmyeong Cave dapat dirasakan secara langsung begitu memasuki area gua, dan kaki pun seakan diajak melangkah untuk melewati perjalanan di dalamnya. Sepanjang perjalanan mata akan sangat dimanjakan dengan light space yang dihiasi lampu iluminasi warna-warni, seakan membawa kita ke dunia imajinasi lain.

Source: www.gm.go.kr
Source: www.gm.go.kr

Tidak perlu waktu lama untuk menjawab rasa penasaran yang ada, hal menarik pertama yang dapat ditemui adalah sebuah wilayah yang dinamakan Cave Art Center. 

Dibuka pada Juni 2012, wilayah ini merupakan area terbesar kawasan Gwangmyeong Cave dan biasa digunakan untuk menampilkan pertunjukan yang berhubungan dengan mode, budaya, dan musik. jika beruntung, setiap akhir pekan mata akan kembali dimanjakan dengan black light performance yang mempesona. 

Selama 30 menit akan ditampilkan kombinasi cahaya, laser, gambar surealis, serta musik, lalu diproyeksikan ke seluruh wilayah gua. Tentu ini merupakan pengalaman yang menakjubkan.

Source: www.gm.go.kr
Source: www.gm.go.kr
Source: www.gm.go.kr
Source: www.gm.go.kr
Menelusuri Cave Art Center kurang afdol jika tidak dilanjut dengan mengunjungi Cave Aqua World, yaitu sebuah akuarium besar yang menampung ikan-ikan lokal serta ikan yang sudah ada sejak jaman prasejarah seperti  Arwana, Piranha, dan Lembing. Hal menarik dari akuarium ini adalah air yang digunakan berasal dari air yang dahulu tercemar limbah tambang dan berhasil didaur ulang sehingga aman dikonsumsi.

Source: www.gm.go.kr
Source: www.gm.go.kr
Source: www.gm.go.kr
Source: www.gm.go.kr
Selain hiasan lampu-lampu nan indah dan fotogenik, ada daya tarik lain ketika kaki terus dibawa melangkah menuju Golden Road, sebuah wilayah yang seluruh dinding terowongannya berlapis warna emas. Wilayah ini adalah bagian utama dari Gwangmyeong Cave dimana emas, perak, tembaga dahulu ditambang. Tempat ini merupakan rumah bagi Aixia yang menjadi "The Goddes of Abudance" serta maskot kota Gwangmyeong. 

Ada sebuah kepercayaan dimana  siapa saja yang berhasil menyentuh koin emas, palu emas dan emas batangan yang ada di tangan Aixia maka akan diberikan masa depan yang sejahtera dan bahagia. Ini adalah alasan mengapa banyak pengunjung rela berbaris untuk melihat apakah hal itu akan berhasil, karena kepercayaan ini dianggap sebagai jalan menuju panjang umur, kebahagiaan, serta kedamaian.

Source: www.gm.go.kr
Source: www.gm.go.kr
Source: www.gm.go.kr
Source: www.gm.go.kr
Bila ingin menikmati Wine Korea dengan pengalaman tak terlupakan, maka Wine Cave adalah jawabannya. Menyediakan lebih dari 170 minuman anggur yang diproduksi seluruh korea, tempat ini merupakan satu-satunya lokasi untuk merasakan minuman anggur lokal dari seluruh Korea. 

Setiap daerah memproduksi rasa anggur yang unik, sehingga kesempatan ini tak boleh dilewatkan begitu saja. Wilayah sepanjang 194 meter ini dibagi menjadi area penyimpanan yang suhunya telah disesuaikan serta area tempat duduk untuk menikmati minuman anggur yang sudah dibeli. Apabila pengunjung datang di akhir pekan, maka jangan lewatkan kesempatan mencicipi anggur lokal Korea secara gratis.

Source: www.gm.go.kr
Source: www.gm.go.kr
Source: www.gm.go.kr
Source: www.gm.go.kr
Dari sebuah gua yang terbengkalai puluhan tahun menjadi tempat wisata dan museum yang hidup. Saya belajar banyak hal dari Gwanngmyeong Cave, bagaimana kepedulian pemerintah dan masyarakatnya untuk melestarikan sejarah negara agar tidak terlupakan begitu saja sambil berwisata ataupun mengabadikan momen-momen yang menyenangkan.

Ada banyak cara untuk menyampaikan sejarah. Dan saya rasa Korea Selatan tidak hanya memikat para wisatawan dengan hal-hal indah dan romantis saja, tetapi juga dengan kisah masa lalu serta keyakinan mereka bahwa sejarah adalah 'guru' yang baik di masa kini maupun masa yang akan datang.

Referensi Artikel:

goldenrama

advanturetravel

kbs

visitkorea

outoftownblog

medium

koreatodo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun