Gambar ini saya ambil sekitar tahun 2008 di daerah Sibolangit, Sumatera Utara. Waktu itu kebetulan ada perjalan observasi dari kampus ke pusat rehabilitasi narkoba di sana. Karena kegiatan observasi juga tidak dilakukan sepanjang hari, rombongan kami juga iseng masuk ke sebuah jalan kecil di dekat panti rehabilitasi tersebut. Awalnya kami memang disuguhi dengan sebuah perumahan yang masih dalam proses pembangunan, tetapi semakin ke dalam pemandangan yang kami jumpai mulai berbeda. Hamparan sawah terlihat sedang hijau-hijaunya dan beberapa rumah penduduk yang bisa dibilang masih sederhana juga terlihat. Dari penduduk sekitar kami diberitahu bahwa terdapat sebuah jembatan gantung tidak jauh dari situ. Karena rata-rata kami memang belum pernah menyeberang menggunakan jembatan gantung sekalipun. Setelah berjalan sekitar setengah kilometer kami pun disambut dengan sebuah jembatan gantung yang di bawahnya terdapat jurang yang lumayan dalam. Awalnya kami mengira menyeberang menggunakan jembatan gantung itu adalah hal yang gampang. Ternyata untuk melakukan itu kita memerlukan keberanian. Buat beberapa di antara kami ini juga merupakan ajang menguji adrenalin. Pada awalnya memang masih berani, begitu mulai ke tengah mulailah keringat dingin bercucuran. Pandangan juga selalu mengarah ke depan karena takut melihat dalamnya jurang yang berada di bawah kami. Semakin menuju ke ujung malah semakin terasa goyangan dari jembatan tersebut. Tapi Alhamdulillah kami sampai juga ke seberang. Dan ternyata di sana tidak hanya terdapat sebuah jembatan saja, tetapi ada tiga buah jembatan. Karena jembatan pertama dan kedua agak berdekatan jaraknya, kami sempat menyeberanginya. Tapi karena kata penduduk setempat jarak jembatan ketiga itu lumayan jauh, akhirnya kami mengurungkan niat untuk menuju ke sana. Sebelumnya saya memang tidak pernah menyangka sensasi menyeberang dengan jembatan gantung itu akan semenegangkan itu. Malah saya justru menganggap hal itu sepele. Dari pengalaman ini, mata saya jadi terbuka bagaimana rasanya bila harus melewati jembatan tersebut setiap harinya. Apalagi kalau mengingat banyaknya peristiwa jembatan putus di Indonesia beberapa bulan yang lalu. Dengan adanya jembatan itu saja penduduk di sana sudah memiliki resiko yang besar, bagaimana dengan saudara-saudara kita yang tidak bisa melewatinya karena rusak? Sekarang apa kabar ya mereka? Apa sudah diperbaiki atau belum? Lalu bagaimana dengan jembatan lainnya yang juga punya resiko yang sama? Apakah sudah diperhatikan keamanannya? Semoga saja pemantauan jembatan-jembatan itu tidak hanya dilakukan saat banyak terjadi peristiwa-peristiwa kerusakan saja ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H