Dalam era globalisasi dan revolusi industri 4.0, kewirausahaan menjadi salah satu elemen penting dalam membangun perekonomian yang tangguh dan berkelanjutan. Tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, kewirausahaan juga mendorong inovasi, meningkatkan daya saing, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.Â
Generasi muda sebagai kelompok produktif memiliki potensi besar untuk menjadi pelaku utama kewirausahaan. Namun, tantangan besar tetap ada: bagaimana menciptakan ekosistem yang mendukung lahirnya wirausaha muda yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing.Â
Saat ini, tingkat pengangguran di kalangan generasi muda masih menjadi masalah yang kompleks. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pengangguran terbuka pada usia 15-24 tahun mendominasi angka pengangguran nasional.Â
Fenomena ini menandakan adanya kesenjangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan dunia kerja. Banyak lulusan perguruan tinggi yang lebih terfokus mencari pekerjaan dibandingkan menciptakan lapangan kerja. Salah satu akar masalahnya adalah sistem pendidikan yang belum sepenuhnya mendukung pembentukan pola pikir dan keterampilan kewirausahaan.
Pendidikan memainkan peran sentral dalam menanamkan semangat kewirausahaan sejak dini. Sayangnya, kurikulum di banyak sekolah dan perguruan tinggi saat ini masih cenderung berorientasi pada teori dan mempersiapkan siswa untuk menjadi pekerja, bukan pencipta kerja. Akibatnya, siswa jarang dilatih untuk berpikir kreatif, mengambil risiko, atau mencari solusi dari masalah-masalah nyata di masyarakat Untuk menciptakan wirausaha muda, pendidikan harus bertransformasi menjadi pendidikan yang berbasis praktik dan inovasi.Â
Program-program seperti pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), kewirausahaan sosial, dan pelatihan soft skills seperti berpikir kritis, kreativitas, serta kemampuan komunikasi perlu menjadi bagian integral dari kurikulum.Â
Selain itu, perguruan tinggi dapat berperan aktif dengan mendirikan inkubator bisnis, menyediakan mentoring dari praktisi industri, dan memberikan akses kepada mahasiswa untuk memulai usaha sambil belajar dari kunci keberhasilan dalam menciptakan wirausaha muda.Â
Di era digital ini, kemajuan teknologi memberikan peluang tak terbatas bagi generasi muda untuk menciptakan bisnis yang kreatif dan berbasis teknologi. Mulai dari e-commerce, fintech, hingga agritech, berbagai sektor menawarkan potensi besar untuk digarap.Â
Namun, inovasi tidak hanya berarti memanfaatkan teknologi, tetapi juga melibatkan cara berpikir yang out-of-the-box dan berani mencoba hal baru.
Pemerintah dan sektor swasta dapat mendukung inovasi ini dengan memberikan akses pada teknologi, modal usaha, dan pelatihan berbasis digital. Kompetisi start-up, hibah penelitian, dan akses pembiayaan dari investor juga menjadi cara yang efektif untuk mendorong wirausaha muda menciptakan solusi inovatif untuk kebutuhan pasar. Selain itu, budaya eksperimen perlu dikembangkan agar generasi muda tidak takut gagal dalam berinovasi.