Proses Fermentasi: Beberapa orang memilih untuk melakukan fermentasi limbah dengan menambahkan mikroorganisme yang menguraikan bahan organik menjadi pupuk. Proses fermentasi dapat memperkaya nutrisi dalam pupuk cair.
Langkah 6: Proses Perendaman atau Pencelupan
Perendaman atau Pencelupan: Limbah yang sudah disiapkan dapat direndam dalam air untuk mendapatkan ekstrak nutrisi. Proses ini dapat memperoleh lebih banyak unsur hara dari limbah.
Langkah 7: Proses Penyaringan
Penyaringan: Saring campuran limbah menggunakan kain atau penyaring untuk memisahkan cairan dari padatan yang tidak diinginkan.
Langkah 8: Penyesuaian Kadar Air dan pH
Penyesuaian Kadar Air: Pastikan kadar air dalam pupuk cair berada pada tingkat yang sesuai. Jika terlalu kering, tambahkan air sesuai kebutuhan dan sesuaikan pH pupuk cair agar sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Langkah 9: Penyimpanan
Penyimpanan: Simpan pupuk cair tersebut  dalam wadah tertutup dan terlindung dari sinar matahari langsung. Pupuk cair dapat disimpan untuk digunakan pada waktu yang dibutuhkan.
Langkah 10: Aplikasi
Aplikasi: Gunakan pupuk cair yang dihasilkan pada tanaman sebagai sumber nutrisi tambahan.