Mohon tunggu...
Chichilia AngelinaSipayung
Chichilia AngelinaSipayung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi/Universitas Pendidikan Ganesha

Nama saya Chichilia Angelina Sipayung saya lahir 11 September 2002, hobby saya adalah membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengolahan Limbah Tahu dan Tempe untuk Lingkungan yang Berkelanjutan

30 Desember 2023   14:42 Diperbarui: 30 Desember 2023   14:59 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewasa ini, kita sangat mengetahui persis bagaimana ekosistem alam begitu tercemar. Banyak sekali limbah-limbah yang dibiarkan begitu saja, dibuang ke lingkungan dan tidak diolah menjadi suatu hal yang berguna dan hal itulah yang menyebabkan lingkungan semakin tercemar. Limbah yang membuat ekosistem alam menjadi rusak yaitu ada limbah tahu dan limbah tempe. Limbah tahu adalah sisa dari pengolahan kedelai yang terbuang karena tidak terbentuk menjadi tahu. Limbah tahu terdiri dalam dua bentuk, yaitu padat dan cair. Limbah bentuk padat merupakan hasil kotoran dari sisa pengolahan akhir kedelai, sisa bubur biasa disebut ampas tahu, dan hasil pencucian tahu, berupa limbah cair. Sedangkan, Limbah tempe adalah residu atau sisa-sisa dari proses pembuatan tempe. Jika pada produksi Tempe, tempe  sendiri adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kedelai melalui proses fermentasi dengan bantuan jamur Rhizopus.

Nah, fakta yang sering terjadi di lapangan menyatakan yang dominan sering terbuang ke ekosistem alam itu adalah limbah tahu dan  limbah tempe dalam bentuk cair, itu yang berpotensi dapat mencemari ekosistem perairan, sehingga dari hal itulah mampu membuat ekosistem di perairan semakin meningkat. Tahu dan Tempe yang kita konsumsi selama ini sebenarnya dijual dengan harga yang tidak terlalu mahal dan masyarakat pun tidak terlalu keberatan untuk membelinya. Untuk membuat tahu dan tempe pun sangatlah praktis, bahan-bahannya juga mudah untuk di dapatkan. Namun, pada proses pengolahan akhir tahu dan tempe tersebut menghasilkan limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan maupun manusia yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit di dalam tubuh. Sesuai dengan fakta yang beredar di lapangan, ternyata bukan hanya ekosistem alam saja yang dikenakan dampak oleh limbah tahu dan limbah tempe ini namun manusianya juga. Berbicara tentang manusia, manusia itu sama halnya dengan ekosistem alam, tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya. Ketika ekosistem alam tersebut dijaga dan dilestarikan maka manusia pun akan tetap hidup sehat dan nyaman, karena manusia dengan lingkungan memiliki hubungan timbal balik yang sangat erat.

Nah, sebagai manusia  yang mencintai dan melestarikan alam, tentunya kita harus dapat menjaga ekosistem alam yang kita cintai ini agar tetap asri dan nyaman, karena jika kita tinggal dalam ekosistem yang baik, manusia juga akan tetap hidup dengan sehat jauh dari segala jenis penyakit. Begitu pun sebaliknya. Salah satu cara untuk menjaga ekosistem alam yang kita cintai ini yaitu dengan cara mengolah limbah tahu dan limbah tempe menjadi suatu hal yang berguna contohnya seperti pupuk cair.

Sebelum kita lebih jauh  membahas pemanfaatan limbah tahu dan limbah tempe menjadi pupuk cair, kita harus mengetahui terlebih dahulu bahwasanya limbah yang akan di buang seharusnya diproses terlebih dahulu dengan teknik pengolahan limbah, dengan tujuan agar tidak membuat perairan dan ekosistem yang ada di alam tercemar. Setelah itu, diperhatikan terkait baku mutu air apakah sudah memenuhi syarat atau belum. Jika sudah memenuhi syarat, maka limbah buangan hasil akhir pengolahan, baru bisa dialirkan ke selokan atau sungai. Dengan cara seperti itulah akan tercipta sungai yang bersih, memiliki fungsi ekologis dan mengurangi  terjadinya pencemaran air dan pencemaran ekosistem yang terjadi di alam. Untuk itu, hal yang perlu dilakukan masyarakat adalah dengan membuat kolam pengolah limbah cair.

Nah, ini yang menarik. Selama ini mungkin kita bertanya-tanya atau bahkan bingung terkait bagaimana sih atau kok bisa sih limbah tahu dan limbah tempe itu bisa jadi pupuk cair. Ini dia saya berikan jawabannya.

Memanfaatkan limbah tahu dan tempe menjadi pupuk cair adalah salah satu cara yang sangat baik untuk mendaur ulang sisa produksi agar dapat dimanfaatkan kembali dalam bidang pertanian yang mampu memberikan manfaat untuk menyuburkan tanah dan tanaman. Proses yang dilakukan ini dapat membantu mengurangi limbah dan guna memberikan nilai tambah sebagai pupuk organik, karena dalam limbah tahu mengandung unsur hara N 1,24%, P2O5 5.54%, K2O 1,34% dan C-Organik 5,803% yang merupakan unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman. Sedangkan, pada limbah tempe memiliki kandungan yang terdiri dari protein sebesar 0,42%, lemak 0,113%, karbohidrat 0,11%, air 98,87%, kalsium 13,60 ppm, fospor 1,74 ppm, dan besi 4,55 ppm. Nah, pada limbah tahu dan limbah tempe juga tidak hanya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk cair masih banyak hal lainnya yang bisa dimanfaatkan dari limbah tahu dan limbah tempe ini untuk lingkungan yang berkelanjutan, seperti  yaitu sebagai berikut :

1. Pakan Ternak:

Ampas Kedelai (dari limbah tahu dan limbah tempe): Ampas yang dihasilkan dari proses limbah tahu dan limbah tempe yang mengandung ekstraksi air susu kedelai dapat dijadikan pakan ternak. Pada hal ini mengandung serat dan protein yang dapat menjadi sumber nutrisi bagi hewan ternak.

  • Ampas Kedelai dan Ampas dari Proses Pembuatan Tempe dan Tahu: Baik ampas kedelai dari limbah tahu maupun ampas dari proses pembuatan tempe dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

2.  Produksi Energi:

  • Biogas: Limbah cair dari proses pembuatan tahu dan tempe dapat dimanfaatkan untuk produksi biogas. Proses anaerobik dapat menghasilkan gas metana yang dapat digunakan sebagai sumber energi.

3. Produk Inovatif:

  • Pengembangan Produk Makanan: Beberapa inovator telah mencoba mengembangkan produk makanan baru dari limbah tahu dan tempe, seperti kerupuk atau makanan ringan dengan nilai gizi tinggi.

4. Proyek Kewirausahaan Sosial:

  • Pelatihan dan Pengembangan Usaha Kecil: Pengembangan pelatihan untuk membantu masyarakat lokal memanfaatkan limbah tahu dan tempe untuk menciptakan produk baru atau mengembangkan usaha kecil dan menengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun