Mohon tunggu...
chichik ilmi annisa
chichik ilmi annisa Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Menempuh Pendidikan di Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota ITS Surabaya Tahun Angkatan 2015

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Upaya Meningkatkan Nilai Jual Telur Asin dan Pembentukan Citra Positif Kawasan Dolly Surabaya

23 Juli 2018   11:15 Diperbarui: 23 Juli 2018   11:34 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"SALTO" Pengembangan Potensi Telur Asin Menggunakan Tatto Sebagai Media Branding dalam Upaya Meningkatkan Nilai Jual dan Pembentukan Citra Positif Kawasan dengan Pendekatan PRA (Participatory Rural Appraisal) di Dolly SurabayaBerawal dari kegelisahan sekelompok mahasiswa departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) dengan kondisi perekonomian masyarakat dolly yang menurun pasca deklarasi penutupan lokalisasi Dolly yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, lima orang mahasiswa; Belia Fransiska, Friska Hadi Noviani, Chichik Ilmi Annisa, Ayu Annisa Annasihatul Ainaqo dan M. Fuady Al Fajry menggagas sebuah program pengabdian masyarakat melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-M) dengan menggerakkan masyarakat dolly dalam berinovasi terutama dengan potensi telur asin yang sudah dimiliki.

Karya yang berjudul "SALTO (Salted Egg Tattoo) Pengembangan Potensi Telur Asin Menggunakan Tattoo sebagai Media Branding dalam Upaya Meningkatkan Nilai Jual dan Pembentukan Citra Positif Kawasan dengan Pendekatan PRA (Participatory Rural Appraisal) di Dolly Surabaya" adalah salah satu langkah pengembangan ekonomi di Kelurahan Putat Jaya yang berbasis pada pengembangan telur asin, Kelompok masyarakat yang mengembangkan produk telur asin berada di RT 5, RW 3 Gang Putat Jaya II A yang tergabung dalam UKM yang bernama UKM Pujaa. 

Namun kini UKM Pujaa mengalami kemunduran dalam kerkreasi dan berinovasi dipengembangan telur asin sehingga perlu adanya kreasi dan inovasi yang tepat sasaran sehingga dapat menjadikan UKM Pujaa tetap berkelanjutan.

Tujuan yang ingin dicapai pengabdian masyarakat ini yakni meningkatkan pengembangan inovasi telur asin, mengoptimalkan potensi ekonomi dengan strategi pemasaran yang modern dan tepat sasaran serta Mendorong terlibatnya partisipasi aktif masyarakat UKM Pujaa untuk meningkatkan citra positif Dolly melalui tattoo yang mencirikan perubahan lokalisasi Dolly dengan ciri khas yang menarik. 

Untuk mengembangkan produk telur asin dengan inovasi baru, salah satu caranya yaitu melibatkan masyarakat dalam merumuskan masalah hingga solusi. Sehingga pendekatan yang digunakan adalah Participatory Rural Appraisal (PRA) yang merupakan salah satu metode pendekatan dalam proses pengembangan masyarakat, yaitu pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat yang menekankan pada keterlibatan masyarakat. Tujuan dari metode PRA ini adalah menjadikan anggota masyarakat sebagai peneliti, perencana, dan pelaksana program.

Pelaksanaan PKM ini diawali dengan PRA 1 pada tanggal 28 April 2018 yaitu dengan menjaring aspirasi anggota UKM Pujaa terkait permasalahan penting yang harus ditangani dalam produksi dan pemasaran telur asin menggunakan metode fishbone. Dari kegiatan perumusan permasalahan tersebut dihasilkan beberapa masalah yang dirumuskan oleh masyarakat yaitu pada kegiatan produksi telur asin adalah mahalnya harga telur, telur yang rawan pecah, tidak adanya modal, peralatan, dan susahnya mencari bahan baku. Sedangkan permasalahan terkait pemasaran adalah banyaknya saingan, sulitnya pasar, dan kemasan kurang menarik. 

Selanjutnya dilakukan kegiatan perumusan solusi oleh masyarakat terkait permasalahan produksi dan pemasaran telur asin. Solusi yang telah dirumuskan dan disepakati terkait kegiatan produksi telur asin adalah perlu adanya bantuan supply telur, bantuan modal, inovasi telur asin (geprek telur asin). Sedangkan solusi dalam pemasaran adalah perlu adanya desain kemasan/sticker yang menarik, jaringan pemasaran/konsumen, dan perlu dilakukan pemasaran secara online.

Setelah dilakukan PRA 1, selanjutnya adalah PRA 2 pada tanggal 10 Mei 2018 yang membahas tentang solusi lebih rinci, salah satunya yaitu cara branding yang unik dan menarik dengan pemasangan stiker dengan ciri khas pada cangkang telur asin yang memiliki nilai filosofi yang diusulkan oleh anggota, tak lupa juga dihasilkan tagline yang disetujui bersama yaitu "PUJAA, Putat Jaya Punya". Selain itu dalam PRA 2 ini terjadi diskusi yang menghasilkan bahwa anggota UKM Pujaa ingin mengkreasikan telur asin melalui hasil olahan lain yaitu Geprek Telur Asin Pedas.

Praktek pembuatan telur asin dan dilanjutkan dengan pembuatan ayam geprek saus telur asin dilakukan oleh anggota UKM Pujaa dengan semangat yang membara. Seminggu berselang sejak praktik pembuatan telur asin, anggota UKM Pujaa mencoba berinovasi dengan pembuatan geprek telur asin pedas yang dalam sekejap habis terjual. SALTO (salted egg tattoo) dan Geprek Telur asin kini menjadi ciri khas UKM Pujaa Dolly yang sudah dipasarkan di kantin SIOLA, Pemkot Surabaya, DPRD Surabaya dan Dinas Ketahanan Pangan, tentu saja kedepannya akan lebih banyak lagi tempat tempat untuk pemasaran. 

Untuk pemesanan, dapat dilakukan melalui online store (Instagram : Saltodolly) dan sudah dapat dipesan melalui GO-food lho untuk area Surabaya atau datang langsung saja ke Kantin Siola Surabaya.

Dengan adanya pengabdian masyarakat ini, diharapkan perekonomian masyarakat dapat meningkat dan meningkatkan citra positif Dolly Surabaya. Tak lupa doa dan usaha agar program ini terus terjaga keberlanjutannya demi kesejahteraan masyarakat Dolly yang akan membawa dampak positif bagi Kota Surabaya dan Indonesia pada umumnya.

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun