Pada matematika kita bisa mengidentifikasi 2 tipe bangun, ialah ada bangun ruang serta bangun datar. Limas segi 6 ialah suatu bangun ruang 3 ukuran yang dibatasi oleh alas berupa segi 6 dan 6 sisi tegak yang berupa segitiga. Dalam Islam kita individu dapat memahami 6 poin itu jadi rukun iman. Limas segi 6 memiliki alas segi 6.
Dalam Islam limas segi 6 pada ulasan ini kita kaitkan dengan rukun islam, ialah iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada kitab Allah, iman kepada Rasul, iman kepada takdir Allah. Dimana segala iman hendak menggapai puncak paling tinggi, ialah iman yang sangat sempurna kepada Allah Subhanahu wa ta' ala.
Saat sebelum mangulas lebih dalam, kita harus lebih dulu menguasai apa sih penafsiran dari iman itu? bagi terminologi iman berasal dari Bahasa Arab, dari kata bawah" amana yu' minu- imanan" yakni beriman ataupun yakin. Yakin dalam Bahasa Indonesia ialah meyakini ataupun percaya kalau suatu( yang dipercaya) itu memanglah sahih ataupun konkret terdapatnya.
A. Iman Kepada Allah
Kaitan matematika dengan limas segi 6 merupakan uraian rukun iman yang terdapat 6, bila angka 6 diposisikan urutan di dalam Al- Quran, hingga surah ke- 6 merupakan Al- An' am dengan banyak ayat 165 ayat. Penjumlahan antara banyak ayat dengan no pesan merupakan 165+ 6= 171. Apa sesungguhnya makna dari angka 171 itu?
Apabila angka 21 ialah deret hitung dari 1 sampai 6, kita bisa tahu kalau angka 171 pula ialah deret hitung dari 1 sampai 18, ialah 171= 1+2+3+....+18. 1+7+1= 9 serta 1+8= 9. Bisa dilihat pemampatan angka 171 serta 18 mempunyai nilai yang sama, ialah 9.
Kedua no yang sama diatas, bila disandingkan hingga diperoleh angka 99. Ada pula angka 99 maksudnya jumlah Asmaul Husna. Kentara bisa dilihat penyeimbang ini sudah diatur. Tidak terdapat yang kebetulan pada dunia ini, sebab seluruhnya sudah diatur oleh Allah. Rukun iman yang awal itu ialah iman kepada Allah, bila kita kaitkan perihal itu dengan Al- Quran di pesan awal ataupun Al- Fatihah ayat 1.
B. Iman Kepada Malaikat
Dibuktikan kebenarannya dalam matematika. Malaikat yang harus diimani oleh tiap umat muslim jumlahnya terdapat 10, yang ialah bagian dari rukun iman yang ada 6. Bila angka 10 serta 6 kita operasikan jadi berikut: penjumlahan 10 serta 6= 16, pengurangan 10 serta 6= 4
Dari hasil pembedahan penjumlahan serta pengurangan diperoleh 2 buah angka, ialah 16 serta 4. Bila kedua hasil pembedahan itu dikalikan, hingga hendak mendapatkan angka 64.
Hasil 64 yang diperoleh tadi apabila dihubungkan dengan Al- Qur`an ada surah yang terdiri dari 64 ayat, ialah Surah An- Nur yang maksudnya sinar. Kita mengenali kalau Malaikat diciptakan dari sinar. Kebenaran ini sangat luar biasa sehingga Iman kepada Para Malaikat maksudnya yakin kalau malaikat yakni makhluk ciptaan Allah Swt yang tidak sempat membangkang perintah- Nya, pula makhluk gaib yang jadi perantara Allah Swt dengan Para Rasul.
C. Iman Kepada Kitab
Serta kita ketahui kitab- kitab yang diturunkan kepadaRasul itu terdapat 4 ialah kitab Taurat yang diturunkankepada Nabi Musa, Injil kepada Nabi Isa, Zabur kepada Nabi Daud serta Al- Qur' an kepada Nabi Muhammad SAW.
Bila dinyatakan dalam perhitungan matematis, bersumber pada uraian lebih dahulu kalau dalam agama islam jumlah kitab yang diturunkan Allah swt kepada para Rasul- Nya yang harus diimani oleh tiap umat muslim terdapat 4. Bila kita sandingkan angka ke- 3 rukun iman dengan jumlah kitab yang harus diimani terdapat 4, hingga jadi angka 34. Angka 34 ialah hasil pembagian dari 136 oleh 4, ialah: 136: 4= 34
Mengapa penulis ambil angka 136 serta 4, sebab dalam Al- Qur`an Surah ke- 4( An- Nisa) ayat 136 yang maksudnya:" Wahai orang- orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah serta Rasul- Nya( Muhammad) serta kepada kitab( Al- Qur`an) yang diturunkan kepada Rasul- Nya, dan kitab yang diturunkan lebih dahulu. Benda siapa ingkar kepada Allah, malaikat- malikat- Nya, kitab- kitab- Nya, Rasul- Rasul- Nya, serta hari setelah itu, hingga sangat, orang itu sudah tersesat sangat tersesat sangat jauh". Ayat ini ialah dalil tentang rukun iman yang didalamnya ada iman kepada Allah, para Malaikat, kitab- kitab, Nabi serta Rasul, serta hari setelah itu.
D. Iman Kepada Rasul
Iman kepada Rasul merupakan yakin serta percaya kalau Allah swt sudah mengutus paraRasul kepada manusi buat berikan petunjuk kepada manusia, serta Nabi yang harus kita percayai itu terdapat 2 puluh 5. Dari uraian lebih dahulu kita ambil kembali penjumlahan dari rukun iman dari 1 hingga dengan 6.
1+ 2+ 3+ 4+ 6= 21
Angka 21 yang dihasilkan ini bila berhubungan dengan surah ke- 21 dalam Al- Qur`an hingga surahnya merupakan Surah Al- Anbiyya yang maksudnya" Nabi- Nabi" dalam surah ini menarangkan cerita sebagian orang Nabi serta Rasul.
Buat menguatkan perihal ini kita perhatikan angka 21. Serta kita mengenali bahwaiman kepada Para Nabi serta Rasul tercantum rukun iman yang ke- 4, serta bila dijumlahkan dengan 21, hingga hasilnya 25( 4+21=25), sekali lagi ini meyakinkan kalau Para Nabi serta Rasul yang harus kita imani jumlahnya terdapat 25.
E. Iman Kepada Hari Akhir
Hari akhir merupakan hari Kiamat. tercantum kebangkitan, ialah keluarnya manusia dari kubur mereka pada kondisi hidup, sehabis jazad mereka dikembalikandengan seluruh bagiannya semacam dahulu kala di dunia.
Kita ambil lagi angka 21 dari penjumlahan 1 sampai dengan 6. Dari iman kepada hari Kiamat, kita tahu ada 2 tipe Kiamat( Kiamat Sugra serta Kiamat Kubra). Apabila dijumlahkan: 21+ 2= 23,
kemudian dikalikan 5( iman kepada hari kiamat)
23 x 5= 115,
angka 115 dapat diperoleh dari penjumlahan 75 dengan 40,
yang operasinya selaku berikut: 23 x 5= 115
= 75+ 40
Penulis ambil angka 75 serta 40 sebab pada Al- Qur`an Surah ke- 75 ialah Surah Al- Qiyyamah( Hari Kiamat) serta karena Surah ini terdiri dari 40 ayat. dalam ayat awal Allah swt bersumpah dengan hari kiamat. Sudah jelas kalau kiamat itu benar terdapatnya.
F. Iman Kepada Takdir( Qadha serta Qadar)
Takdir ini dipecah jadi 2 tipe. Awal Takdir muallaq merupakan takdir yang erat kaitannya memakai ikhtiar makhluk. Kedua, takdir mubram merupakan takdir yang terjalin pada makhluk serta tidak bisa diusahakan ataupun tidak dapat ditawar- tawar lagi oleh makhluk.
Asal penerangan diatas kita peroleh angka 2 selaku tipe dari pada takdir, sebagaimana takdir ialah bagian qadha serta qadar. Iman kepada qadha serta qadar ialah rukun iman yang ke- 6. Apabila angka 2 kita pangkatkan 6, hingga hasilnya 64. Bila kita perhatikan angka 64 yakni penjumlahan asal 24 serta 40. Apabila dijabarkan secara berturut- turut angka 24 yakni hasil penjumlahan dari 13 dengan 11, sebaliknya 40 yakni penjumlahan dari 7 dengan 34. Secara matematis dipaparkan jadi berikut:
26= 64
=( 13+ 11)+( 7+ 34)
Angka 13 serta 11 disatukan dengan alibi didalam Al- Quran Surah ke- 13( Ar- Ra' d) ayat 11, dalam ayat tersebut ada kalimat yang maksudnya".... Sebetulnya Allah tidak hendak mengganti kondisi sesuatu kalangan saat sebelum mereka mengganti diri mereka sendiri...". Ayat tersebut ialah dalil yang menarangkan tentang takdir muallaq.
Angka 7 serta 34 disatukan dengan alibi didalam Al- Quran Surah ke- 7( Al- A' raf), yang maksudnya" Serta tiap umat memiliki ajal( batasan waktu), apabila ajalnya sudah datang, mereka tidak bisa memohon penundaan ataupun percepatan sesaat apapun.". Ayat tersebut ialah dalil yang menarangkan tentang takdir mubram.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI