"Miracle in Cell No.7" adalah film Korea Selatan yang dirilis pada 24 Januari 2013. Film ini disutradarai oleh Lee Hwan Kyung, yang telah diadaptasi di berbagai negara seperti Turki, Filipina, India, dan Indonesia. Film "Miracle in Cell No.7" ini dibintangi oleh Ryu Seung-ryong, Kal So-won dan Park Shin-hye.Â
Film yang bergenre drama keluarga dan komedi ini bercerita tentang seorang ayah yang bernama Lee Yong-Gu (Ryu Seung-ryong) memiliki keterbelakangan mental. Namun dibalik kekurangannya, dia begitu mencintai putrinya Ye-Sung (Kal So-won) yang masih berusia 6 tahun.Â
Miracle in Cell No. 7 dibuka dengan alur mundur pada tahun seorang anak bernama Ye-Sung (Kal So-Won) dan ayahnya, Lee Yong-Gu (Ryu Seung-Ryong), sedang bersenang-senang bernyanyi bersama. Ye-Sung kemudian mengungkapkan ketertarikannya pada tas bergambar karakter Sailor Moon yang dipajang di toko. Mengetahui putri kecilnya menginginkan tas tersebut, Yong-Gu membuat komitmen untuk memberi Ye-Sung tas Sailor Moon setelah dia memiliki gaji. Namun ternyata tas tersebut dibeli oleh putri seorang komisaris jenderal polisi. Ketika Yong-Gu pertama kali meminta agar anak itu tidak membeli tas tersebut, Yong-Gu medapat serangan fisik ke arah Yong-Gu karena di anggap mengganggu anak komisaris itu dan berhasil di leraikan oleh pegawai toko dan Ye-Sung.
Pada hari berikutnya, Putri dari komisaris jenderal polisi datang mengunjungi Yong-Gu yang bekerja sebagai tukang parkir, dia membawanya ke toko yang juga menjualkan tas Sailor Moon. Tanpa diduga, anak tersebut terpeleset, jatuh dan meninggal dunia karena salju yang membekukan di jalan. Yong-Gu ditahan karena dia diyakini telah memperkosa dan membunuh bayi tersebut ketika mencoba menyelamatkannya. Di lain tempat, Ye-Sung cemas karena ayahnya belum pulang dari pekerjaan.
 Investigasi atas pembunuhan putra Komisaris Jenderal Polisi dilebih-lebihkan sehingga Yong-Gu dinyatakan bersalah dan menghadapi hukuman mati. Ye-Sung melihat ayahnya di peragaan TKP dan berteriak memanggil ayahnya. Yong-Gu pun membuat komitmen untuk pulang menemui Ye-Sung. Pada akhirnya, tuduhan kejahatan yang tidak dilakukan sang ayah ini menyebabkan terpisahnya ayah dan anak tersebut.
 Meskipun lima pelaku kriminal terkenal di sel No. 7 awalnya tidak menyukai Yong-Gu, mereka akhirnya menyadari bahwa Yong-Gu tidak bersalah. Mereka bahkan mempunyai rencana untuk membantu Yong-Gu dalam menyeludupkan  Ye-Sung untuk menyusup ke sel sehingga dapat bertemu dengannya.
Ye-Sung akhirnya pindah ke panti asuhan di mana dia pernah berpartisipasi dalam pertunjukan paduan suara untuk warga lainnya yang beragama Kristen. Ye-Sung berhasil diselundupkan oleh teman satu sel Yong-Gu agar ia bisa menembus penjara dan bertemu ayahnya melalui berbagai cara.
Namun, ketika sipir penjara dan direktur penjara mengetahui bahwa Ye-Sung berada di sel No. 7, dia menjadi marah dan memisahkan Yong-Gu dan Ye-Sung. Selanjutnya, Ye-Sung dibawa kembali ke panti asuhan sementara Yong-Gu dikirim ke sel kecil dan tidak nyaman.
Pada suatu waktu, terjadi kebakaran dan hampir menewaskan kepala penjara, namun Yong-Gu berhasil menyelamatkan kepala penjara. Karena hal tersebut, kepala penjara mulai menyelidiki kasus yang sebenarnya dan mulai membantu membela kebenaran dari Yong-Gu.
Untuk persidangannya yang semakin dekat, Yong-Gu mempersiapkan argumen untuk membuktikan kejadian yang sebenarnya. Segera setelah itu, Yong-Gu diberitahu untuk bertemu dengan pengacaranya, namun pengacara tersebut menuntut agar Yong-Gu mengakui kejahatan yang tidak dilakukannya dan mengancam akan menyakiti Ye-Sung jika dia tidak melakukannya. Karena dia tidak ingin Ye-Sung di sakiti, Yong-Gu menerima tuduhan tersebut dan akhirnya dinyatakan bersalah, ia pun menerima hukuman mati yang akan dilaksanakan pada tanggal 23 Desember. Setiap orang yang membela Yong-Gu bingung mengapa dia menerima tuduhan tersebut dan tidak mengatakan kebenaran yang sudah diajarkan. Teman-teman narapidana yang membela Yong-Gu pun berupaya untuk membantu membebaskannya, namun upaya mereka tidak berhasil.Â
Ye-Sung (Park Shin-Hye), yang telah tumbuh dewasa dan mulai bekerja sebagai pengacara, membuat petisi ke pengadilan untuk membersihkan nama ayahnya setelah 17 tahun berlalu. Yong-Gu memang telah dihukum mati, tapi putrinya berhasil mengembalikan namanya dan memberi keadilan bagi dirinya.
Film ini mengangkat dari kisah nyata dari seorang penyandang disabilitas intelektual bernama Jeong Won Seop. Sama dengan apa yang di filmkan, Jeong Won Seop mendapat tuduhan atas pencabulan dan pembunuhan kepada seorang anak dar kepala polisi Chun Cheon pada 1972 yang masih berumur 11 tahun. Namun perbedaan dari kisah nyata dan film, pada kisah nyatanya, Jeong Won Seop tidak mendapatkan hukuman mati, ia mendapat hukuman penjara selama 15 tahun dan di bebaskan pada tahun 2008.
Akting Ryu Seung-ryong yang memainkan peran Yong-Gu sangat totalitas. Ryu Seung-ryong berhasil memainkan perannya sebagai orang yang memiliki keterbelakangan mental, dan aktingnya yang luar biasa itu membuat siapa saja yang menonton film ini merasa iba.Â
Untuk keseluruhan sebenarnya film ini cukup baik dalam membawa penontonnya ikut merasakan apa yang disajikan, namun menurut saya sendiri, mungkin ada plot yang tidak realistis, contohnya ada pada adegan dimana seorang ayah dengan kebutuhan khusus bisa dipenjara bersama putrinya dalam sel penjara, kemudian terlibat dalam berbagai kejadian dramatis di dalamnya terlihat tidak mungkin terjadi dalam kehidupan nyata.Â
Film garapan Lee Hwan Kyung ini berhasil merenyuhkan hati seluruh penontonnya dan mengajak penontonnya untuk semakin menghargai keberadaan sosok ayah dan mencintai seorang ayah yang berjuang demi membahagiakan anaknya. Ayah akan selalu memperlihatkan kondisi terbaiknya kepada keluarganya walaupun belum tentu beliau berada di keadaan yang baik. Dalam film ini kita juga dapat belajar bahwa kebusukan yang diciptakan untuk memenuhi kepuasan salah satu pihak, pada akhirnya dapat terkuak selagi kira mau berusaha untuk menyuarakan kebenaran yang sebenarnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H