Film ini mengangkat dari kisah nyata dari seorang penyandang disabilitas intelektual bernama Jeong Won Seop. Sama dengan apa yang di filmkan, Jeong Won Seop mendapat tuduhan atas pencabulan dan pembunuhan kepada seorang anak dar kepala polisi Chun Cheon pada 1972 yang masih berumur 11 tahun. Namun perbedaan dari kisah nyata dan film, pada kisah nyatanya, Jeong Won Seop tidak mendapatkan hukuman mati, ia mendapat hukuman penjara selama 15 tahun dan di bebaskan pada tahun 2008.
Akting Ryu Seung-ryong yang memainkan peran Yong-Gu sangat totalitas. Ryu Seung-ryong berhasil memainkan perannya sebagai orang yang memiliki keterbelakangan mental, dan aktingnya yang luar biasa itu membuat siapa saja yang menonton film ini merasa iba.Â
Untuk keseluruhan sebenarnya film ini cukup baik dalam membawa penontonnya ikut merasakan apa yang disajikan, namun menurut saya sendiri, mungkin ada plot yang tidak realistis, contohnya ada pada adegan dimana seorang ayah dengan kebutuhan khusus bisa dipenjara bersama putrinya dalam sel penjara, kemudian terlibat dalam berbagai kejadian dramatis di dalamnya terlihat tidak mungkin terjadi dalam kehidupan nyata.Â
Film garapan Lee Hwan Kyung ini berhasil merenyuhkan hati seluruh penontonnya dan mengajak penontonnya untuk semakin menghargai keberadaan sosok ayah dan mencintai seorang ayah yang berjuang demi membahagiakan anaknya. Ayah akan selalu memperlihatkan kondisi terbaiknya kepada keluarganya walaupun belum tentu beliau berada di keadaan yang baik. Dalam film ini kita juga dapat belajar bahwa kebusukan yang diciptakan untuk memenuhi kepuasan salah satu pihak, pada akhirnya dapat terkuak selagi kira mau berusaha untuk menyuarakan kebenaran yang sebenarnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H