Mohon tunggu...
Lina Oey
Lina Oey Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Saya hanya manusia biasa yang selalu berusaha jadi yang terbaik untuk semua orang di sekeliling saya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mentalitas "Indon"

29 Juni 2014   03:39 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:21 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara kita sibuk mengatai satu sama lain, mereka..para Allan Nairn menertawakan kebodohan kita..yang begitu mudah diprovokasi oleh sebuah tulisan yang disebut sebagai catatan lama tersembunyi..kita sampai tidak peduli dengan agenda-agenda tersembunyi mereka..mungkin Aceh merdeka, mungkin Bali merdeka, mungkin papua merdeka..pernahkah kita cari tahu agenda dan kemana mereka berpihak? Tidak...kita begitu bahagia dengan "aib" yang ditemukan untuk menjatuhkan lawan politik capres jagoan kita. Kita jadi Yenni Kwok kedua yang memberikan panggung kehormatan, lampu sorot serta piala kemenangan untuk orang asing yang tidak punya kepentingan terhadap kemajuan bangsa dan kedaulatan negara kita.

Mau sampai kapan kita begini? Tidak heran mereka sebut kita "Indon"..kita mungkin akan berakhir menjadi negara penghasil budak..budak yang siap dilecehkan negara lain, menjilat bangsa lain yang kita anggap keren kemudian direndahkan, dan budak yang memberikan hiburan dengan mempermalukan diri kita sendiri.

Sekarang silakan pilih...mau jadi "Indon" atau Indonesia?

Bisakah kita untuk tidak cengeng dengan kelemahan tapi berdiri tegak meski susah payah dan menegarkan hati supaya tidak mengulang kesalahan?

Bisakah kita dengan besar hati menerima hujatan, kritikan, hinaan dan menanggungnya sambil berjalan menegakkan kepala dan berkata "Saya akui kelemahan saya dan berjanji jadi pribadi yang lebih baik" daripada mengelak, sombong dan berkata "aku tidak apa2, mereka yang bodoh" tanpa mau mendengarkan?

Bisakah kita jadi pribadi mandiri, yang bisa berkata, TANPA MEREKA-KITA AKAN BAIK-BAIK SAJA..jika belum bisa-kita pasti bisa..?

Bisakah kita tidak perlu memusingkan apa kata orang yang tidak berkepentingan dengan kemajuan negara kita, tapi fokus dengan apa yang bisa kita perbaiki dengan apa yang kita punya? baik atau buruk?

Bisakah kita? atau kita lebih memilih jadi seorang "INDON" seperti kata mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun