Kelangkaan air merupakan tantangan global yang mendesak. Teknologi hemat air seperti keran aliran rendah, sistem pemanenan air hujan, dan sistem irigasi cerdas membantu melestarikan sumber daya air, mengurangi limbah, dan mendorong pengelolaan sumber air tertentu secara berkelanjutan.
6. Pertanian vertikal
Seiring dengan meningkatnya urbanisasi, pertanian vertikal memungkinkan tanaman ditanam dalam lapisan yang ditumpuk secara vertikal, dengan menggunakan ruang dan air yang minimal. Dengan mendekatkan produksi pangan ke pusat kota, teknik inovatif ini mengurangi emisi terkait transportasi dan memungkinkan panen sepanjang tahun.
7. Solusi mengubah sampah menjadi energi
Teknologi sampah menjadi energi mengubah sampah organik menjadi energi yang berguna, sehingga mengurangi sampah di tempat pembuangan sampah dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Solusi inovatif ini berkontribusi terhadap pengelolaan limbah dan produksi energi terbarukan.
8. Penangkapan dan penyimpanan karbon
Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) menangkap emisi karbon dioksida dari proses industri dan menyimpannya dengan aman di bawah tanah atau menggunakannya kembali untuk berbagai aplikasi. CCS menawarkan solusi potensial untuk mengurangi emisi gas rumah kaca seiring dengan beralihnya industri ke alternatif yang lebih ramah lingkungan.Â
9. Termostat pintar
Termostat pintar menggunakan algoritme canggih untuk mengoptimalkan sistem pemanas dan pendingin di rumah dan gedung, sehingga mendorong penghematan energi dan mengurangi pemborosan energi. Pengguna dapat memantau dan menyesuaikan pengaturan suhu dari jarak jauh, memastikan penggunaan energi yang efisien.
10. Bahan yang dapat terbiodegradasi
Alternatif ramah lingkungan dibandingkan plastik sekali pakai, seperti bahan biodegradable yang terbuat dari sumber organik, kini semakin populer. Bahan-bahan ini terurai secara alami, mengurangi polusi dan tekanan pada ekosistem.