Mohon tunggu...
Chichi Aja
Chichi Aja Mohon Tunggu... Administrasi - Teacher and Education Influencers

just me

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan Covid-19

17 Oktober 2020   08:49 Diperbarui: 17 Oktober 2020   13:28 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. Badan Khusus Perempuan PGRI DKI Jakarta

Lihatlah ke langit dan rasakan keadaanya, apakah cerah, mendung, angin, gerimis atau hujan. Seberapa besarkah kita membutuhkan langit kita saat ini? Agar kita semua dapat selalu sehat karena semesta telah menyuguhkan sesuatu pada manusia dengan sinar matahari, hembusan angin, sinar dan perputaran bulan dan udara yang merubah cuaca.

Perhatikan pohon-pohon dan hutan apakah dapat memberikan kita rasa sehat? seberapa besarkan manfaat pohon di hutan-hutan ini untuk kesehatan manusia? Bagaimana udara dapat mampu menjamin kesehatan manusia di  bumi? Mari kita renungkan bersama!

Bagaimana dengan sungai apakah sudah kita memastikan keadaan sungai di sekitar kita? Apakah bening, bersih, kotor, tercemarkah? Apa sumbangsihnya bagi kesehatan manusia di bumi dengan sungai-sungai itu? Apakah kita manusia di bumi dapat sehat karena sungai kita.

Semua manusia saat ini panik, takut, cemas, terpedaya dan bingung. Covid 19 tak peduli dengan semua yang manusia rasakan bahkan seperti tak memberikan izin pada  manusia dapat  merasakan kebebasan seperti dulu lagi. 

Semua telah dipertaruhkan manusia, dikorbankan dan diberikan sebagai pertarungan perjuangan menghadapi wabah pandemic ini. Bukan hanya kebersamaan yang hilang, materi, waktu dan kebahagiaan bahkan nyawa telah jutaan hilang dihantam gelombang virus covid 19. Sungguh hal yang tak terbayangkan sebelumnya, hingga semua daya upaya telah diperjuangkan manusia menghadapi semua kesulitan ini.

Akhirnya semua penderitaan ini mengingatkan kepada manusia bahwa covid 19 mengharuskan manusia untuk beristirahat. Diam sajalah di rumah hilangkan sesaat segala kebiasaann lama semua berubah menjadi kebiasaan baru. 

Pandemi mengajarkan pada manusia bahwa wabah dan musibah ini mengharuskan kita disiplin dan patuh pada peraturan dan kewajiban sebagai mahluk sosial di bumi juga sebagai khalifah yang patuh dan taat pada penciptanya. Menjaga bumi dan isinya menyeimbangkan tatanan kehidupan semua mahluk ciptaanya

Sedikit tentang pesan yang disampaikan covid 19 ini menjadi bahan renungan bagi komunitas perempuan PGRI di seluruh pelosok negeri bahwa kita sebagai manusia wajib adil pada lingkungan dan isi dunia, karena semua isi dunia adalah petugas penjaga bumi bagi anak-anak generasi kita masa depan kita semua. Sebuah buku antologi telah hadir berjudul PENA PEREMPUAN PGRI JAKARTA DI MASA PANDEMI COVID 19.

Kita sebagai pendidik yang berada di garda terdepan pendidikan bangsa, petugas penjaga dunia yang berada di depan anak-anak yang wajib memberikan informasi dan menyiapkan kader penjaga bumi berikutnya. Mewarisi kebiasaan dan adab yang baik  sebagai mahluk dan khalifah... Semoga perjuangan kita selalu diridhoi Allah SWT...Amiinn  YRA..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun