6. Bahasa dan budaya : dalam organisasi yang multikultural, perbedaan bahasa dan budaya dapat menjadi hambatan bagi komunikasi yang efektif. kesadaran terhadap perbedaan dan usaha untuk memahaminya penting untuk memfasilitasi komunikasi yang efektif.Â
7. Persepsi dan sikap : Persepsi dan sikap individu terhadap komunikasi dan pengirim pesan dapat memengaruhi cara pesan tersebut diterima. Bagaimana pesan ditanggapi oleh penerima juga merupakan faktor yang penting. Respon yang positif dapat memperkuat komunikasi yang efektif, sementasa respon yang negatif atau kurangnya respon dapat menjadi gangguan dalam komunikasi. Misalnya, sikap positif terhadap komunikasi terbuka dan meningkatkan kemungkinan bahwa pesan akan diterima dengan baik.Â
8. Keterbukaan dan kejujuran : tingkat kejujuran dan keterbukaan di dalam organisasi dapat mempengaruhi apakah orang merasa nyaman untuk berbicara terbuka atau tidak. Kemampuan karyawan untuk berbicara terbuka dan jujur, serta perasaan yang aman untuk melakukannya, memainkan peran penting dalam komunikasi yang efektif.Â
9. Tujuan dan strategi dalam berkomunikasi : Kesesuaian tujuan komunikasi dan strategi organisasi akan mempengaruhi fokus dan efektivitas pesan yang disampaikan. Pesan-pesan yang disampaikan dalam organisasi harus selaras dengan tujuan dan strategi organisasi. pesan-pesan yang mendukung pencapaian tujuan dan visi yang telah di tetapkan akan menjadi lebih efektif.Â
10. Gangguan : gangguan dalam komunikasi seperti kebisingan fisik, kebingungan, atau kurangnya  konsentrasi dapat menghalangi komunikasi yang efektif. Gangguan adalah segala sesuatu yang mengganggu komunikasi, baik itu dalam bentuk gangguan fisik seperti kebisingan atau kurangnya konsentrasi atau gangguan mental seperti kebingungan atau perbedaan persepsi.Â
Efektivitas Komunikasi dalam Organisasi
Effendy menyatakan bahwa komunikasi yang efektif jika dapat menimbulkan kognitif yang meningkatnya pengetahuan dalam berkomunikasi, efektif yang merubah pandangan komunikasi karena tergerak hatinya akibat komunikasi dan behavioral yakni perubahan perilaku atau tindakan yang terjadi pada komunikasi . Komunikasi akan dapat dinilai efektif apabila yang disampaikan dan maksud oleh pengirim berkaitan dengan yang ditangkap atau dipahami oleh penerima. Permasalahan dalam berkomunikasi akan timbul jika ada perbedaan pemaknaan antara pemberi dan penerima pesan. Oleh karena informasi yang bersifat arbriter (dimaknai sesuka hati). Maka dalam proses komunikasi organisasi yang penting yakni bagaimana membuat makna dari suatu informasi sama di antara pemberi informasi dan penerima informasi. Komunikasi efektif yang dimaksud ini pengirim pesan dimaknai oleh penerima pesan.Â
Efektivitas komunikasi dalam organisasi mengacu pada sejauh mana pesan, informasi, dan ide-ide dapat disampaikan, dipahami, dan diterima dengan baik oleh semua anggota organisasi. Efektivitas komunikasi dalam organisasi sangat berpengaruh pada produktivitas, kolaborasi, dan kesuksesan keseluruhan organisasi. Ketika komunikasi berjalan dengan baik, organisasi memiliki lebih sedikit hambatan dan dapat merespon perubahan dengan lebih baik.
Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi dalam Organisasi
Setelah mengetahui efektivitas dalam berkomunikasi, selanjutnya Anda perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas komunikasi dalam organisasi. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas yakni :Â